Sukses

Putri Mako Menikahi Rakyat Biasa, Pangeran Harry-Meghan Markle Versi Jepang?

Keluarnya Putri Mako dari Jepang yang dramatis dari keluarga kerajaan dibandingkan dengan Megxit - istilah untuk kepergian pasangan Inggris Pangeran Harry dan Meghan Markle.

Liputan6.com, Tokyo - Tanggal 26 Oktober 2021 telah menorehkan arti khusus bagi warga Jepang. Saat di mana Putri Mako menikahi rakyat jelata, teman semasa kuliahnya, Kei Komuro.

Setelah resmi menikah, gelar bangsawan pun sah ditanggalkan oleh Putri Mako. Ia kini menjadi rakyat biasa di Jepang.

Mundurnya Mako dan Komuro dari sorotan kerajaan dibandingkan dengan pasangan terkenal lainnya - Meghan Markle dan Pangeran Harry.

Pertunangan Markle dengan Pangeran Harry dari Inggris memicu kontroversi ketika pertama kali diumumkan pada November 2017. Beberapa orang percaya bahwa aktris Amerika yang bercerai dan biracial tidak memiliki tempat dalam keluarga kerajaan Inggris.

Seiring waktu, liputan tabloid Inggris tentang pasangan itu menjadi sangat beracun sehingga Pangeran Harry mengeluarkan pernyataan pada November 2016, mengutuk "gelombang pelecehan" yang harus dialami Meghan. Akhirnya, pasangan itu mengambil langkah mengejutkan, meninggalkan keluarga kerajaan Inggris pada Januari 2020.

"Keluarnya Mako yang dramatis dari keluarga kerajaan dibandingkan dengan Megxit - istilah untuk kepergian pasangan Inggris Pangeran Harry dan Meghan Markle - kesamaan pada akhirnya," kata Ken Ruoff, direktur Pusat Studi Jepang di Universitas Negeri Portland mengutip dari CNN, Rabu (27/10/2021).

"Anggota keluarga kerajaan Inggris tumbuh di antara kekayaan besar. Dan mereka juga menghabiskan banyak waktu secara langsung mengumpulkan uang untuk berbagai tujuan amal, jadi tahu cara kerjanya. Jadi ketika Harry dan Meghan Markle pergi ke Amerika Serikat, dengan menceritakan berbagai kisah tentang keluarga kerajaan, mereka berhasil menghasilkan jutaan dan jutaan dolar lainnya, sambil menggantungkan diri mereka pada tujuan sayap kiri yang nyaman," kata Ruoff.

"Saya memperkirakan hampir tidak mungkin Mako dan calon suaminya akan berperilaku seperti itu setelah mereka menikah. Bahkan, saya pikir apa yang akan terjadi adalah mereka akan menghilang begitu saja."

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Putri Mako Meninggalkan Kerajaan Usai Menikah

Badan Rumah Tangga Kekaisaran mengumumkan bahwa Putri Mako dari Jepang menikahi kekasih semasa ia kuliah di universitas, Kei Komuro pada Selasa (26/10).

Dikutip dari laman Channel News Asia, pernikahan Putri Mako di Jepang diselenggarakan dengan prosesi yang amat sederhana setelah adanya kontroversi selama bertahun-tahun.

Sejak mengumumkan pertunangan mereka pada tahun 2017, pasangan ini menghadapi skandal tabloid atas laporan bahwa keluarga Komuro mengalami kesulitan keuangan.

Tapi akhirnya, "surat nikah diajukan dan diterima", kata seorang pejabat agensi kepada AFP.

Wanita dalam keluarga kekaisaran Jepang tidak dapat naik Takhta Krisan, dan kehilangan gelar mereka ketika mereka menikah dengan orang biasa.

Itu termasuk keponakan Kaisar Naruhito, Mako, yang berusia 30 tahun pada akhir pekan menjelang pernikahannya dengan Komuro, juga 30 tahun, yang bekerja untuk sebuah firma hukum AS.

Tapi untuk pertama kalinya dalam sejarah Jepang pascaperang, pernikahan itu didaftarkan tanpa ritual tradisional, dan Mako menolak pembayaran besar yang biasanya ditawarkan kepada wanita kerajaan pada saat mereka menikah. 

Tayangan TV menunjukkan Mako meninggalkan Kediaman Kekaisaran Akasaka dan mengucapkan selamat tinggal kepada keluarganya, membungkuk kepada orangtuanya dan pers, dan memeluk saudara perempuannya.