Liputan6.com, Pentagon - Afiliasi kelompok teror ISIS di Afghanistan, yang dikenal sebagai ISIS-K, dapat terus berkembang hingga mungkin menyerang Amerika dalam waktu satu tahun, ujar seorang pejabat tinggi Departemen Pertahanan kepada anggota parlemen pada Selasa.
Dilansir dari laman New York Post, Rabu (27/10/2021), Ketua Komite Angkatan Bersenjata, Senat Jack Reed (D-RI), telah meminta kebijakan wakil menteri Pentagon, Colin Kahl apakah ia setuju dengan penilaian baru-baru ini oleh Jenderal.
Advertisement
Baca Juga
Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan, bahwa “mungkin ada kebangkitan terorisme internasional yang berasal dari kawasan itu dalam 12 hingga 36 bulan.”
Kahl menjawab: “Saya pikir penilaiannya tergantung pada kelompok mana yang sedang kita bicarakan.”
“Saya pikir komunitas intelijen saat ini menilai bahwa baik ISIS-K dan Al Qaeda memiliki niat untuk melakukan operasi eksternal, termasuk melawan Amerika Serikat, tetapi saat ini keduanya tidak memiliki kemampuan untuk melakukannya,” jelas Kahl.
“Kita bisa melihat ISIS-K menghasilkan kemampuan itu dalam waktu antara 6 atau 12 bulan,” lanjutnya. "Saya pikir penilaian saat ini oleh komunitas intelijen adalah bahwa Al Qaeda akan membutuhkan satu atau dua tahun untuk menyusun kembali kemampuan itu, dan ... kita harus tetap waspada terhadap kemungkinan itu."
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Beberapa Serangan Bom Oleh ISIS-K
Rekan saksi Kahl, Staf Gabungan Direktur Operasi, Letnan Jenderal James Mingus, mengatakan kepada Reed bahwa dia setuju dengan penilaian Milley tentang ancaman teror, tetapi tidak menyebutkan pernyataan Kahl.
ISIS-K berada di balik serangan 26 Agustus, bom bunuh diri di luar bandara internasional Kabul, yang menewaskan 13 tentara AS dan 169 warga Afghanistan selama evakuasi militer Amerika yang gagal di negara yang dilanda perang itu.
Awal bulan ini, para pejabat mengungkapkan bahwa pembom bunuh diri yang melakukan serangan bandara telah dibebaskan dari penjara Afghanistan oleh Taliban selama serangan Agustus mereka yang menggulingkan pemerintah Kabul yang didukung negara Barat.
Sebuah laporan pada bulan Juni oleh Tim Pemantau Dukungan dan Sanksi Analitis PBB menunjukkan bahwa ISIS-K memiliki inti yang kuat dari sekitar 1.500 hingga 2.200 pasukan yang berbasis di daerah-daerah kecil di provinsi Kunar dan Nangarhar Afghanistan, di sebelah timur Kabul.
Dalam beberapa pekan terakhir, ISIS-K telah mengklaim bertanggung jawab atas serangkaian pemboman masjid mematikan yang menargetkan minoritas Muslim Syiah di Afghanistan.
Reporter: Ielyfia Prasetio
Advertisement