Sukses

Bukan Padat dan Keras, Ternyata Ini Tekstur Asli Inti Bumi

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa inti Bumi tidak sepadat yang diduga ilmuwan.

Liputan6.com, Jakarta - Selama lebih dari setengah abad, komunitas ilmiah mengira bahwa inti dalam Bumi adalah bola padat dari paduan besi terkompresi yang dikelilingi oleh inti luar yang cair. Namun, penelitian terbaru yang diterbitkan pada 20 September 2021 di jurnal Physics of the Earth and Planetary Interiors, menunjukkan bahwa keteguhan bola planet berkisar dari logam setengah padat hingga logam cair.

"Semakin kita melihatnya, semakin kita menyadari bahwa itu bukan gumpalan besi yang membosankan," kata Jessica Irving, seismolog di University of Bristol di Inggris dilansir Live Science, Selasa (2/11/2021).

"Kita menemukan dunia tersembunyi yang sama sekali baru."

Inti dalam Bumi sangat misterius, walaupun Jules Verne telah menerbitkan Journey to the Center of The Earth, novel fiksi ilmiah yang fantastis pada 1864.Meskipun sejak 1950-an para ilmuwan telah mengetahui bahwa planet ini tidak berongga seperti yang dalam buku Verne, interior Bumi masih belum dijelajahi. Panas dan tekanan yang luar biasa terlalu besar untuk ditempuh manusia dan probe buatan manusia.

"Kecuali, sesuatu yang buruk terjadi pada planet kita, kita tidak akan pernah memiliki pengamatan langsung terhadap inti bumi," kata Irving.

Sebaliknya, ahli geofisika mengandalkan gelombang seismik yang dihasilkan oleh gempa bumi. Dengan mengukur getaran besar ini, para ilmuwan dapat merekonstruksi gambaran cara kerja bagian dalam planet dengan cara yang mirip dengan kerja CT scan, kata Irving.

Gelombang ini datang dalam dua variasi: gelombang kompresional garis lurus dan gelombang geser bergelombang. Setiap gelombang dapat mempercepat, memperlambat atau memantul dari media yang berbeda saat bergerak melalui tanah.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Bermula dari Ketidakcocokan Perhitungan

Seorang ahli geofisika di Institut Geofisika dan Planetologi Hawai'i, Rhett Butler, mengungkap bahwa ada pertanyaan tentang angka yang tidak cocok. Butler sedang melihat bagaimana gelombang seismik yang diciptakan oleh gempa bumi besar di lima lokasi berbeda berjalan melalui inti bumi ke sisi berlawanan dari bumi.

Namun, ada sesuatu yang tidak beres, gelombang geser gempa yang seharusnya melewati bola logam padat, malah dibelokkan ke area tertentu.

Angka-angka tersebut mengejutkan Butler. Dia yakin matematika gelombang seismik itu benar, yang bisa disimpulkan berarti hanya satu hal: para ilmuwan menduga struktur yang salah. Jadi Butler dan rekan penulisnya mengevaluasi kembali asumsi dasar mereka bahwa inti dalam Bumi pada dasarnya padat.

Mereka menemukan bahwa gelombang yang mereka amati bekerja jika, alih-alih merupakan sebuah bola padat, inti Bumi memiliki kantong besi setengah padat cair dan lembek di dekat permukaannya.

Kisaran konsistensi besi sangat mencolok, menurut Butler. "Kami telah melihat bukti bahwa tidak hanya tidak lunak di mana-mana, inti bumi sangat keras di beberapa bagian," katanya. "Ada permukaan keras yang berhadapan langsung dengan besi yang meleleh atau lembek. Jadi kami melihat banyak detail di dalam inti yang tidak kami lihat sebelumnya."

Penelitian ini berpotensi merevolusi pemahaman kita tentang medan magnet bumi. Sementara itu, inti luar cair yang berputar-putar menggerakkan medan magnet planet kita ini membantu dalam memodifikasi medan, menurut penelitian yang diterbitkan pada 2019 di jurnal Science Advances.

Planet lain seperti Mars, memiliki pusat cairan tetapi tidak memiliki inti dalam dan medan magnet, menurut penelitian dari NASA. Oleh karena itu, Butler dan Irving percaya bahwa pemahaman yang lebih dalam tentang ini dalam akan membantu para ilmuwan memahami hubungan antara interior planet dan aktivitas magnetiknya. 

 

 

Penulis: Anastasia Merlinda

3 dari 3 halaman

Infografis Asteroid-Asteroid Pengancam Bumi