Sukses

AS Angkat Hakim Lesbian Pertama di Pengadilan Federal

Beth Robinson menjadi hakim lesbian pertama di pengadilan banding federal. Ia menjabat di Pengadilan Banding Sirkuit Kedua yang mencakup wilayah New York dan sekitarnya.

Liputan6.com, Washington, DC - Beth Robinson terpilih sebagai sosok lesbian pertama yang menjadi hakim tinggi level federal. Namanya diajukan Presiden Joe Biden dan disetujui mayoritas Senat AS.

Berdasarkan laporan NPR, Rabu (3/11/2021), Beth Robinson terpilih menjabat di Pengadilan Banding Sirkuit Kedua AS (2nd U.S. Circuit Court of Appeals). Ruang lingkup Sirkuit Kedua adalah New York, Vermont, dan Connecticut. 

AS memiliki 13 sirkuit pengadilan banding. Hakim-hakim yang terpilih di sirkuit memiliki otoritas hukum yang sangat tinggi di wilayah mereka. Tiap sirkuit diawasi oleh salah satu hakim mahkamah konstitusi. 

Hakim Konstitusi termuda AS, Amy Coney Barrett, sebelumnya menjabat di sirkuit ketujuh. 

Gedung Putih memuji Beth Robinson sebagai tokoh lesbian pertama yang menjabat di hakim banding federal. Beberapa pencapaian Robinson yakni mendukung hak LGBTQ, hukum tenaga kerja, hingga masalah kompensasi pegawai.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Pilihan Joe Biden

Beth Robinson merupakan nama hakim yang diajukan oleh Presiden Joe Biden. 

Dalam situs Gedung Putih, rekam jejak Robinson tertulis sebagai hakim Mahkamah Konstitusi di negara bagian Vermont sejak 2011. 

Dulunya, Robinson pernah menjadi clerk bagi Hakim David B. Sentelle di Pengadilan Banding di District of Columbia. Pengadilan banding di DC tak mendapatkan angka seperti sirkuit-sirkuit di negara bagian lain.

Pada 1990-1991, Robinson adalah pengacara di Washington DC. Fokusnya mengurus kejahatan kerah putih. 

Selanjutnya pada 1993-2020, ia menjadi pengacara di Langrock Sperry & Wool untuk mengurus masalah-masalah sipil. 

Ia mendapatkan gelar JD dari Chicago University of Law.

Video Terkini