Sukses

Jerman Serukan Kebijakan Vaksin Booster Menyusul Lonjakan Kasus COVID-19

Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn, Jumat (5/11) menyerukan suntikan vaksin COVID-19 tambahan bagi siapa saja yang telah divaksinasi penuh setidaknya enam bulan lalu.

Liputan6.com, Berlin - Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn, Jumat (5/11) menyerukan suntikan vaksin COVID-19 tambahan bagi siapa saja yang telah divaksinasi penuh setidaknya enam bulan lalu.

Kebijakan 'vaksin booster' tersebut muncul ketika negara itu menghadapi gelombang keempat infeksi virus corona, demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia, Minggu (7/11/2021).

Berbicara kepada wartawan setelah pertemuan puncak dua hari di Bavaria dengan menteri kesehatan dari 16 negara bagian Jerman, Spahn mengatakan situasi COVID-19 Jerman memasuki periode yang sangat sulit, karena Institut Robert Koch di negara itu melaporkan rekor 37.120 kasus harian baru pada hari Jumat.

Spahn mengatakan "gelombang keempat" COVID-19 bukan saja terjadi, tetapi "sudah terjadi sejak beberapa lama," dan "terus menguat " serta jelas makin cepat."

Menteri itu mengatakan beberapa pemimpin negara bagian Jerman telah memperingatkan negara mungkin memerlukan penutupan wilayah baru jika tindakan mendesak tidak diambil.

 

2 dari 2 halaman

Lonjakan COVID-19 di Jerman

Lonjakan di Jerman adalah bagian dari peningkatan kasus COVID-19 dan kematian di Eropa yang membuat kawasan itu menjadi pusat pandemi baru, kata Hans Kluge, direktur regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Eropa, Kamis.

Pada pengarahan rutin COVID-19 di kantor pusat WHO di Jenewa, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dan para ahli lainnya membahas lonjakan di Eropa, di mana kasus telah meningkat 55% dalam empat minggu terakhir, meskipun ada banyak pasokan vaksin.