Sukses

Top 3: Politikus AS Risih Meghan Markle Ikut Campur Soal Politik AS Terpopuler

Berita terpopuler edisi Senin (8/11/2021) meliputi politikus AS yang merasa risih dengan Meghan Markle hingga puluhan ribu orang yang berdemo soal larangan aborsi di Polandia.

Liputan6.com, Jakarta - Para politikus AS merasa risih dengan Meghan Markle karena ia dianggap terlalu ikut campur soal masalah politik AS. Diketahui, dalam kesempatan itu Meghan Markle membawa gelarnya dari Monarki Inggris. 

Berita ini pun menjadi yang paling banyak dibaca di kanal Global Liputan6.com edisi Senin (8/11/2021). 

Selanjutnya, fakta mengenai para ilmuwan yang mengungkap durasi mimpi indah dan buruk pada manusia juga menjadi sorotan. 

Berita menarik lainnya adalah mengenai puluhan ribu orang di Polandia yang menentang larangan aborsi. 

Simak ketiga berita paling populer di kanal Global Liputan6.com edisi Senin (8/11/2021):

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

1. Politisi AS Risih, Meghan Markle Bahas Politik AS dan Bawa Gelar Kerajaan Inggris

Sejumlah politikus Amerika Serikat risih dengan Meghan Markle, istri Pangeran Harry dari Kerajaan Inggris, yang dilaporkan mencampuri urusan politik dalam negeri AS.

Dan dalam melakukan perbuatannya itu, Meghan diketahui membawa gelarnya di Monarki Inggris ketika berbicara dengan sejumlah senator (anggota DPD) AS dari Partai Republik.

Baca Selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. Ilmuwan Ungkap Rata-Rata Durasi Mimpi Indah dan Buruk pada Manusia

Mimpi telah lama menawan para seniman, penulis, filsuf, dan ilmuwan dalam pesona misterinya. Dari Aristoteles hingga William Shakespeare telah membuat banyak karya hanya dari fenomena ini. Salah satu karya Shakespeare yang terkenal terkait mimpi adalah Hamlet.

Baca Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. Puluhan Ribu Orang Demo Larangan Aborsi di Polandia

Puluhan ribu pendemo turun ke jalan di Polandia karena protes larangan aborsi yang ketat. Larangan itu dinilai berdampak ke meninggalnya seorang perempuan karena tak bisa aborsi.

Perempuan yang meninggal itu bernama Izabela yang berusia 30 tahun. Ia meninggal karena dokter menolak melakukan aborsi.

Selengkapnya di sini...