Ada Ancaman Gelombang Kelima COVID-19, Prancis Tunda Pelonggaran Aktivitas

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyapa orang-orang menjelang upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, di Olympic Stadium di Tokyo, Jumat (23/7/2021). Upacara pembukaan Olimpiade Tokyo yang berlangsung dalam era pandemi digelar tanpa penonton. (Dylan MARTINEZ / POOL / AFP)

Liputan6.com, Paris - Presiden Emmanuel Macron mengumumkan untuk menunda pelonggaran COVID-19 yang telah ditentukan sebelumnya. Penundaan dilakukan lantaran Prancis dihadapi dengan ancaman gelombang kelima pandemi Virus Corona.

"Kami belum selesai dengan pandemi," kata Macron memperingatkan dalam pidatonya, demikian dikutip dari Xinhua, Rabu (10/11/2021).

"Kami mengendurkan upaya kami dan itu normal. Tapi kami harus melangkah lagi," kata Emmanuel Macron.

Ia menambahkan, pengawasan terhadap izin kesehatan juga akan diperkuat di instansi terkait, termasuk bandara, pelabuhan, dan stasiun kereta api.

Selain itu, orang yang berusia di atas 65 tahun dan yang paling rentan harus mendapatkan dosis booster untuk memvalidasi kartu kesehatan mereka mulai 15 Desember 2021.

Presiden Emmanuel Macron menegaskan kembali peran kartu kesehatan dalam pertempuran melawan COVID-19 di Prancis.

"Berkat health pass dan strategi yang diterapkan sejak Juli lalu, kita berhasil mengendalikan wabah ini," ujarnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kondisi Covid-19 di Paris, Prancis situasinya belum sempurna, akan tetapi pelandaian kasus Covid-19. Perekonomian di Uni Eropa saat ini kebijakan ekonominya didorong untuk pertumbuhan. Bersama koresponden liputan6.com di Paris Prancis Anggoro Budi Nu...

2 dari 3 halaman

Target Vaksinasi Prancis

Kematian Akibat Virus Corona di Prancis Meningkat — Sepasang lansia melintasi sebuah jalan di Paris, Prancis, pada 16 November 2020.. Sejak awal epidemi, jumlah kematian akibat COVID-19 mencapai 45.054 orang. Sementara itu, total 1.991.233 kasus penularan telah tercatat usai 9.406 kasus baru dilaporkan dalam 24 jam terakhir. (Xinhua/Gao Jing)

Sejak awal kampanye, vaksinasi COVID-19 pada Desember 2020, Prancis telah menyuntikkan lebih dari 100 juta dosis dalam sepuluh bulan, dan 51 juta warga Prancis kini telah suntik lengkap.

Macron mendesak banyak orang untuk mendapatkan suntikan booster enam bulan setelah vaksin.

"Solusi dari kekebalan yang melemah ini adalah suntikan vaksin dosis tambahan, suntikan booster," katanya.

Seperti yang telah dilakukan untuk usia 65 tahun ke atas, kampanye booster shot akan diluncurkan pada awal Desember untuk orang berusia antara 50 dan 64 tahun.

Presiden Prancis juga meminta 6 juta orang yang tidak divaksinasi untuk divaksinasi agar terlindungi dan "dapat hidup normal."

"Kami telah melakukan apa yang diperlukan untuk melindungi diri kami sendiri, kami dapat terus mengendalikan situasi jika masing-masing dari kami ambil bagian," katanya.

3 dari 3 halaman

Infografis 3 Cara Jadi Pahlawan Pelindung Keluarga dari Covid-19

Tekuk Belgia, Prancis Duduki Peringkat 2 Klasemen Grup 2 League A UEFA Nations League 2024/2025

Para pemain Prancis termasuk gelandang Matteo Guendouzi (tengah) mengambil bagian dalam sesi latihan pada 9 Oktober 2024. (FRANCK FIFE/AFP)

Pengunjuk rasa mengenakan bendera Palestina berunjuk rasa mendukung rakyat Palestina di Toulouse, Prancis, pada 11 September 2024. (Lionel BONAVENTURE/AFP)

COVID-19
Bencana Alam
Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China
Lihat Selengkapnya
COVID-19
Emmanuel Macron
Tokoh
Emmanuel Macron, politikus Prancis yang menjabat sebagai Presiden Prancis dan ex-officio Pangeran Andorra sejak tanggal 14 Mei 2017.
Lihat Selengkapnya
Emmanuel Macron
Prancis
Corona di Prancis
Corona COVID-19
virus corona