Liputan6.com, Freetown - Korban tewas akibat ledakan truk bahan bakar yang menghancurkan pekan lalu di ibu kota Sierra Leone, Freetown, telah meningkat menjadi 131, menurut pihak berwenang.
63 orang lainnya masih dirawat di empat rumah sakit Freetown, dengan 19 di antaranya dalam kondisi kritis, Mohamed Lamrana Bah, direktur komunikasi di Badan Nasional Penanggulangan Bencana pemerintah. Demikian seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Kamis (11/11/2021).
Advertisement
Tragedi yang terjadi di persimpangan sibuk di Wellington, timur Freetown, ketika sebuah kapal tanker bahan bakar ditabrak truk, yang kemudian terbakar.
Korbannya antara lain pengendara sepeda motor yang bergegas mengambil bahan bakar yang bocor dari truk tangki, pedagang wanita pinggir jalan dan komuter yang terjebak dalam minibus yang dimundurkan di sepanjang jalan yang biasanya ramai.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Poster-poster dengan foto orang hilang dan meninggal telah ditempel di dinding dan bangunan di sekitar lokasi.
Lebih dari 70Â jasad hangus hingga tak bisa dikenali, dan kerabat yang hilang mengatakan kepada Al Jazeera bahwa mereka sekarang menganggap orang yang mereka cintai ada di antara mereka.Â
Sejumlah besar orang menghadiri pemakaman massal pada hari Senin, di mana sekitar 75Â jasad tak dikenal dimakamkan di pemakaman yang juga menampung korban wabah Ebola 2014-2015 dan tanah longsor 2017, bencana alam terburuk di negara itu yang menewaskan lebih dari 1.100 orang.Â
Pejabat pemerintah mengatakan sampel jaringan yang diambil dari masing-masing jasad akan dikirim ke luar negeri untuk pengujian.
“Jasad diberi nomor dan sampel jaringan juga diberi nomor sebelum dibawa untuk dimakamkan. Ini dikirim ke luar negeri untuk tes DNA dan bisa memakan waktu beberapa bulan untuk hasilnya kembali," kata Austin Kennan, direktur negara Sierra Leone untuk Concern Worldwide, sebuah organisasi kemanusiaan yang membantu proses tersebut