Sukses

Taliban Minta Eks Pilot Tetap di Afghanistan, Ada Apa?

Taliban menyerukan mantan pilot militer maupun swasta untuk tak meninggalkan Afghanistan. Ada apa?

Liputan6.com, Kabul - Mantan pilot militer Afghanistan diminta untuk tak meninggalkan negara tersebut. Kepala juru bicara Pemerintah Taliban Zabihullah Mujahid pada Rabu 10 Novevmber 2021 menyerukan kepada mereka untuk tetap berada di negara itu, dengan mengatakan mereka akan dilindungi oleh amnesti dan tidak akan ditahan.

“Pesan saya adalah tidak akan ada masalah keamanan terhadap para pilot ini di Afghanistan. Tidak ada rencana untuk menangkap mereka. Amnesti telah diumumkan. Para pilot, baik yang berasal dari militer maupun maskapai penerbangan swasta, dapat direkrut kembali dan mengabdi bagi negara ini. Kami akan memfasilitasi mereka. Mereka tidak perlu melarikan diri. Kami ingin kembali mengundang mereka. Kepergian sebagian pilot ini sangat disesalkan,” kata Zabihullah seperti dikutip dari VOA Indonesia, Kamis (11/11/2021).

Pernyataan itu disampaikan di tengah laporan bahwa lebih dari 140 pilot Afghanistan yang sebelumnya dilatih oleh Amerika dan sejumlah awak pesawat telah meninggalkan Tajikistan dalam sebuah evakuasi yang dimediasi Amerika hari Selasa 9 November, tiga bulan setelah mereka mengungsi ke negara itu pasca-pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban. Associated Press belum dapat mengkonfirmasi laporan tersebut secara independen.

Pilot-pilot Angkatan Udara Afghanistan, bersama mitra-mitra mereka dari Amerika, memainkan peran penting dalam perang melawan gerilyawan Taliban selama 20 tahun yang berakhir dengan penarikan mundur seluruh pasukan asing pada akhir Agustus lalu. Serangan udara itu menimbulkan banyak korban di kalangan Taliban dan berulangkali mengusir kelompok gerilyawan itu dari lokasi-lokasi yang mereka rebut di berbagai bagian negara itu.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Kabur ke Negara di Asia Tengah

Ratusan pilot ini melarikan diri ke negara-negara Asia Tengah, termasuk Tajikistan dan Uzbekistan, setelah runtuhnya pemerintahan Afghanistan yang didukung Amerika dan kembali berkuasanya Taliban.

Sejauh ini belum jelas berapa banyak pilot militer dan awak yang tersisa di Afghanistan, dan tingkat risiko apa yang mereka hadapi, atau sejauh mana jaminan Taliban itu dapat dipercaya.

Selama tiga bulan terakhir ini ada beberapa laporan pembunuhan balas dendam oleh Taliban, tetapi tidak dalam skala besar dan teroganisir.

3 dari 3 halaman

Infografis Kejatuhan dan Kebangkitan Taliban di Afghanistan