Sukses

Ekonomi Afghanistan Nyaris Kolaps, Butuh Bantuan Internasional

Pakistan pun meminta agar komunitas internasional melanjutkan bantuan finansial ke Afghanistan yang kini dikuasai Taliban.

Liputan6.com, Islamabad - Islamabad menjadi tuan rumah pertemuan antara diplomat Taliban dengan perwakilan Amerika Serikat, China, dan Rusia. Terungkap bahwa ekonomi Afghanistan sudah nyaris kolaps. 

Pertemuan ini disebut "troika plus." Menlu Luar Negeri Pakistan, Shah Mehmood Qureshi, meminta komunitas internasional perlu memberikan bantuan urgen kepada Afghanistan yang kini dikuasai Taliban.

"Hari ini, Afghanistan berada di tepi kolapsnya ekonomi," ujar Qureshi seperti dilaporkan VOA News, Jumat (12/11/2021).

"Maka dari itu adalah hal yang imperatif bagi komunitas internsional untuk menyediakan penyediaan bantuan kemanusiaan pada basis yang urgen," lanjutnya.

Qureshi lantas meminta agar bantuan itu dilanjutkan agar aktivitas ekonomi berlanjut sehingga Afghanistan bisa stabil.

Saat ini, komuunitas internasional sedang membekukan pendanaan ke Afghanistan sejak Taliban berkuasa. Kebijakan Taliban yang menjegal pendidikan dan karier perempuan menjadi salah satu penyebab negara-negara barat enggan bekerja sama.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Dampak ke Eropa

Menlu Pakistan berkata memberikan bantuan dana kepada Taliban akan memberikan keuntungan kepada negara-negara barat.

Ia menyiratkan ada efek terorisme jika bantuan tak disalurkan.

"Jika kamu berpikir kamu jauh, (bahwa) Eropa itu aman, dan area-area itu kamu bayangkan tidak akan terdampak terorisme, jangan lupa sejarah," ujar Qureshi.

"Kita telah belajar dari sejarah dan kita tidak ingin mengulang kesalahan-kesalahan di masa lalu," lanjutnya.

3 dari 3 halaman

Infografis Taliban: