Liputan6.com, Wina - Austria menempatkan sekitar 2 juta orang yang belum divaksinasi dalam lockdown mulai hari Senin di tengah rekor tingkat infeksi dan meningkatnya tekanan pada rumah sakit.
"Kami tidak mengambil langkah ini dengan enteng tetapi ini perlu," kata Kanselir Alexander Schallenberg.
Orang yang tidak divaksinasi COVID-19 hanya dapat meninggalkan rumah untuk beberapa alasan, seperti bekerja atau membeli makanan.
Advertisement
Sekitar 65% dari populasi Austria sudah divaksinasi lengkap, namun merupakan salah satu tingkat terendah di Eropa barat.
Sementara tingkat infeksi tujuh hari lebih dari 800 kasus per 100.000 orang, salah satu yang tertinggi di Eropa.
Secara keseluruhan, Eropa kembali menjadi wilayah yang paling parah terkena dampak pandemi dan beberapa negara memberlakukan pembatasan dan peringatan akan meningkatnya kasus.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Wajib Vaksin
Warga yang tidak divaksinasi sudah dilarang mengunjungi restoran, penata rambut, dan bioskop, tetapi sekarang akan diminta untuk tinggal di rumah.
"Pada kenyataannya kami telah memberi tahu sepertiga populasi: Anda tidak akan meninggalkan apartemen Anda lagi selain karena alasan tertentu," kata Schallenberg.
"Itu adalah pengurangan besar-besaran dalam kontak antara yang divaksinasi dan yang tidak divaksinasi."
Pemerintah mengatakan polisi akan melakukan pemeriksaan di tempat umum untuk menentukan status vaksinasi mereka.
Langkah-langkah baru - yang tidak berlaku untuk anak di bawah 12 tahun atau mereka yang baru saja pulih dari Covid - awalnya akan berlangsung selama 10 hari, kata Menteri Kesehatan Wolfgang Mückstein.
Â
Advertisement