Liputan6.com, Jakarta - Di tengah perubahan dinamika global dan transisi transformatif India, aliansi India-ASEANÂ muncul sebagai kekuatan yang tangguh.
Sejak terbentuknya Mitra Dialog Regional pada tahun 1992, negara ini berkembang menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif pada tahun 2022 dan didorong kebijakan Act East Policy, saat Perdana Menteri Narendra Modi dengan perdagangan, budaya, keamanan, konektivitas, dan kerja sama yang saling terkait.
Baca Juga
Kunjungan PM Modi ke Jakarta di tengah KTT G20 menandakan komitmen terhadap ASEAN, pandangan Indo-Pasifik, kata Maheep, seorang analis Kebijakan Luar Negeri, dikutip dari laman khalsavox.com, Senin (4/9/2023).
Advertisement
Ketika hubungan yang semakin erat di bidang perdagangan, pertahanan, pertukaran budaya, dan strategi geopolitik, kemitraan ASEAN-India yang semakin kokoh, Maheep menyebut visi bersama mendorong pertumbuhan bersama di tengah dinamika global akan terus berkembang.
Ia juga menyebut, di tengah perubahan tatanan global dan transisi politik-ekonomi transformatif yang dilakukan India, hubungan ASEAN-India muncul sebagai kekuatan yang harus diperhitungkan.
Disintegrasi negara bekas Uni Soviet pada tahun 1991 menandai puncak era Perang Dingin, bertepatan dengan transisi India dari perekonomian campuran ke ranah liberalisasi, privatisasi, dan globalisasi.
Konteks yang berkembang ini membuka babak baru dalam urusan internasional dengan meletakkan dasar bagi berkembangnya hubungan antara ASEAN dan India.
Ketika dunia mendefinisikan ulang dirinya dan India mengubah identitasnya, konvergensi perubahan-perubahan ini membuka jalan bagi kemitraan yang akan membentuk dinamika regional dan kerja sama global.
Keterlibatan formal India dengan Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) dimulai pada tahun 1992 sebagai Mitra Dialog Regional, dan hubungan ini terus menjadi lebih kuat dan akhirnya mencapai puncaknya menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif antara India dan ASEAN pada tahun 1992.
Dijadwalkan pada tanggal 6 hingga 7 September, kunjungan Perdana Menteri Narendra Modi ke Jakarta untuk menghadiri KTT India-ASEAN dan Asia Timur, bahkan di tengah komitmennya pada KTT G20 pada tanggal 9-10 September, Maheep menyebut ini melambangkan tidak hanya isyarat yang luar biasa namun juga menggarisbawahi kuatnya India dengan ASEAN.
Kunjungan ini menegaskan kembali peran sentral ASEAN dalam visi kebijakan luar negeri India, khususnya terkait Indo-Pasifik, Asia Tenggara, dan Asia Timur.
Â
Kerja Sama di Berbagai Bidang
India dan ASEAN memiliki hubungan yang beragam dan telah berlangsung lama yang mencakup banyak bidang, termasuk budaya, ekonomi, politik, dan keamanan.
Keterlibatan India dengan ASEAN mendapat dorongan besar merupakan evolusi dari Kebijakan Look East Policy (LEP) yang dirumuskan oleh PM Narendra Modi pada tahun 2014.
LEP pada dasarnya adalah sebuah strategi ekonomi sedangkan Kebijakan Act East Policy (AEP) menambahkan geostrategis dimensi untuk hubungan itu.
AEP juga menjadikan kawasan Timur Laut India sebagai pusat strategi pembangunan dan geopolitik India. AEP diarahkan untuk mengembangkan pasar dan hubungan konektivitas dengan Asia Tenggara, dan Act East (melalui India Timur Laut) kini menjadi kebijakan Act Indo-Pasifik.
Di bawah AEP, konektivitas regional antara India dan negara-negara ASEAN semakin meningkat dengan kawasan Timur Laut India sebagai titik fokus untuk pembangunan infrastruktur multimoda dan antarmoda antara kedua kawasan.
Advertisement
Perdagangan dan Investasi India-ASEAN Semakin Kuat
India dan d ASEAN juga memiliki hubungan perdagangan dan investasi yang kuat. Kedua negara mempunyai Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) di bidang barang sejak tahun 2010, dan di bidang jasa dan investasi sejak tahun 2015.
Tinjauan ini telah lama tertunda dan FTA sampai saat ini tampaknya masih dalam proses dan diperkirakan akan selesai pada tahun 2025.
Perdagangan bilateral antara India dan ASEAN mencapai USD 86,9 miliar pada Tahun 2020-2021, menjadikan India sebagai mitra dagang terbesar keempat di ASEAN.
Keranjang perdagangan itu sendiri sedang bertransformasi dari perdagangan bahan mentah pertanian dan makanan menjadi perdagangan produk manufaktur, menurut Maheep.
Kerja sama pembangunan antara kedua pihak juga semakin meningkat. India telah membentuk tiga dana untuk mendukung proyek kerja sama dengan negara-negara anggota ASEAN yang meliputi Dana Kerjasama ASEAN-India, Dana Hijau ASEAN-India, dan Dana Pengembangan Sains dan Teknologi ASEAN-India.
Hal ini bertujuan untuk memberikan bantuan teknis dan peningkatan kapasitas kepada negara-negara ASEAN melalui
Inisiatif seperti program Kerja Sama Teknis dan Ekonomi India (ITEC), Inisiatif Integrasi ASEAN (IAI), dan Kerjasama Mekong-Ganga, adalah contohnya.
Kerja sama keamanan dan pertahanan juga menjadi pilar utama hubungan India-ASEAN.
India adalah anggota dari berbagai mekanisme yang dipimpin ASEAN yang menangani aspek keamanan regional termasuk Forum Regional ASEAN (ARF), Pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN Plus (ADMM+), dan Forum Maritim ASEAN yang Diperluas.
Â
Â
Sentralitas ASEAN
India juga mengadakan pertemuan rutin latihan militer dengan beberapa negara anggota ASEAN, serta dialog dengan ASEAN mengenai isu-isu seperti keamanan maritim, keamanan siber, kontra-terorisme, dan bantuan kemanusiaan, dan lain-lain.
Selain itu, hubungan pertahanan bilateral India dengan beberapa anggota ASEAN telah berkembang antara lain dengan penjualan rudal BrahMos ke Vietnam dan Filipina, pengembangan pelabuhan laut dalam di wilayah Aceh dan pengembangan pangkalan angkatan laut Changi di Singapura.
Hubungan India-ASEAN semakin kuat dalam beberapa dekade terakhir. Kedua belah pihak menunjukkan rasa hormat terhadap kekhawatiran satu sama lain mengenai kebutuhan perkembangan dan masalah keamanan.
India juga menempatkan sentralitas ASEAN sebagai pilar utama strategi Indo-Pasifik, yang merupakan kerangka kebijakan luar negeri terpenting bagi India saat ini karena sifat perubahan tatanan global dan perubahan geopolitik yang dialami dunia.
Advertisement