Sukses

2 Pekan Jalani Skema Hidup Bersama COVID-19, Kasus di Korsel Makin Serius

Pasien kritis semakin banyak di Korsel, padahal pemerintah baru masuk skema hidup bersama COVID-19.

Liputan6.com, Seoul - Korea Selatan telah melewati dua pekan sejak masuk skema awal hidup bersama COVID-19 di November 2021. Hasilnya, infeksi baru sering bobol ke atas 2.000 pasien per hari. 

Berdasarkan laporan situs Kementerian Kesehatan Korsel, Selasa (16/11/2021), kasus baru mencapai 2.520 pada 11 November. Hari ini kasusnya mencapai 2.125.

Dalam tujuh hari terakhir, rata-rata kasus mencapai 2.312.

Angka pasien yang berada dalam kondisi serius mencapai 495 kasus per hari. Itu merupakan angka tertinggi di Korsel, naik dari rekor sebelumnya yakni 484 kasus pada Sabtu (13/11).

Total kasus COVID-19 di Korsel mencapai 399 ribu dengan 3.137 orang meninggal dunia, mayoritas lansia. Sebanyak 1.559 pasien meninggal berusia 80 tahun ke atas. Hingga kini, tak ada usia anak dan remaja yang tercatat meninggal karena corona di Korsel.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Rencana Hidup Bersama COVID-19 Terancam Kandas

Sebelumnya dilaporkan, otoritas kesehatan Korea Selatan (Korsel) ragu untuk melanjutkan skema hidup bersama COVID-19 karena kasus melonjak. Kasus di Korsel kini sering berada di atas 2.000 kasus. 

Rencananya, ada tiga tahap di skema ini. Per 1 November 2021, Korsel sudah masuk ke tahap pertama yang melonggarkan aturan di tempat usaha seperti kafe dan restoran. 

Berdasarkan laporan Yonhap, Jumat (12/11), Komisioner Korea Disease Control and Prevention Agency, Jeong Eun-kyeong, berkata sulit untuk masuk ke tahap selanjutnya jika kasus terus melonjak.

Korsel diprediksi masuk tahap dua skema hidup bersama COVID-19 pada Desember. Pada tahap ini, acara skala besar seperti konser akan mulai diizinkan. Jam operasional fasilitas hiburan malam juga akan makin bebas.

Namun, kasus harian virus corona di Korsel sempat tembus selama berhari-hari.

"Jika tren terkini berlanjut, kita akan perlu tetap pada tahap pertama atau memperkuat pembatasan virus," ujar Jeong.

3 dari 3 halaman

Infografis COVID-19: