Liputan6.com, Seoul - Kasus COVID-19 di Korea Selatan dilaporkan kembali meningkat. Pejabat-pejabat pada hari Rabu 17 November 2021 melaporkan 3.187 kasus baru – yang kedua kali di mana kasus baru COVID-19 harian mencapai di atas 3.000 – kurang dari tiga minggu setelah melonggarkan pembatasan sosial secara nasional.
Laporan VOA Indonesia yang dikutip Kamis (18/11/2021) menyebut, Badan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korea Selatan juga melaporkan rekor 522 orang dirawat di rumah sakit dengan tingkat kasus sedang hingga parah, memecahkan rekor sehari sebelumnya.
Advertisement
Baca Juga
Korban meninggal di negara itu kini mencapai 3.158 orang, setelah laporan 21 korban meninggal pada hari Rabu, hari keenam belas di mana terjadi kematian dengan dua digit, termasuk 32 orang yang meninggal pada hari Sabtu 13Â November.
Lonjakan terbaru ini terjadi hanya 17 hari setelah pemerintah mulai mencabut pembatasan sosial, memungkinkan berlangsungnya pertemuan sosial dalam skala yang lebih besar dan memperluas kesempatan makan di dalam ruangan.
Korea Selatan merupakan salah satu negara dengan tingkat vaksinasi COVID-19 tertinggi di dunia, di mana hampir 80% orang sudah divaksinasi lengkap.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Percepat Suntik Booster Vaksin COVID-19
Kantor berita Yonhap melaporkan Korea Selatan kini menghadapi kekurangan tempat tidur di rumah sakit dan petugas kesehatan.
Dalam upaya mengatasi lonjakan kasus COVID-19 terbaru ini, Kepala Komite Penasehat Korea Selatan Dr. Choi Euy-hwa mengumumkan rencana untuk mempercepat proses pemberian suntikan penguat atau booster bagi orang yang divaksinasi lengkap lebih dari enam bulan lalu.
Ia mengatakan pada wartawan bahwa mereka dapat mempersingkat masa tunggu untuk suntikan penguat dari enam bulan menjadi lima bulan bagi orang di atas 50 tahun dan petugas layanan di garis depan, seperti polisi dan petugas pemadam kebakaran; dan menjadi empat bulan untuk orang di atas 60 tahun dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan sebelumnya.
Advertisement