Liputan6.com, Jakarta - Indonesia kembali mendapat bantuan asing untuk vaksin COVID-19 dari Australia. Dengan kedatangan kali ini pemerintah Negeri Kanguru telah mengirimkan bantuan 4,6 juta dosis vaksin.
Terbaru, sebanyak 1,2 juta dosis vaksin AstraZeneca telah tiba di Indonesia Rabu kemarin.
"Telah berbagi dosis vaksin 4,6 juta untuk Indonesia, dengan kedatangan hari ini (17 November 2021) 1,2 juta dosis & akan datang lebih banyak lagi. Ini berdasarkan pada dukungan terbaru Australia," tulis Dubes Australia untuk Indonesia, Penny Williams dalam akun Twitter miliknya yang dikutip Kamis (18/11/2021).
Advertisement
Baca Juga
Selain bantuan vaksin COVID-19, Australia juga menyatakan membantu alat kesehatan. Termasuk di antaranya 20.000 alat uji rapid antigen, 1.000 ventilator, 700 konsentrator oksigen, 175 tabung oksigen.
"🇦🇺 tlh berbagi dosis vaksin 4,6 juta utk 🇮🇩, dgn kedatangan hari ini 1,2 juta dosis & akan datang lbh banyak lagi. Ini berdasarkan pd dukungan terbaru🇦🇺, termasuk:✅20.000+alat uji rapid antigen✅1.000 ventilator✅700 konsentrator oksigen✅175 tabung oksigen" - @MarisePayne https://t.co/2yPstZQQJ4
— Penny Williams (@DubesAustralia) November 18, 2021
Bantuan ini merupakan kedatangan vaksin COVID-19 tahap ke-123.
Menurut Direktur Asia Timur dan Pasifik Kementerian Luar Negeri Santo Darmosumarto, dukungan kerja sama berbagi vaksin (vaccine dose sharing) dari Australia merefleksikan kuatnya Kemitraan Strategis Komprehensif Indonesia-Australia.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Australia Mulai Suntik Vaksin COVID-19 Booster untuk Warganya
Sementara itu, Australia dilaporkan mulai memberikan vaksin booster COVID-19 Pfizer per Senin 8 November 2021 ketika jutaan orang di kota terbesarnya, Sydney, bersiap menuju kehidupan new normal.
Tingkat vaksinasi Australia telah meningkat sejak Juli, setelah secara luas kehilangan target awalnya, ketika wilayah tenggaranya dilanda gelombang infeksi ketiga yang dipicu oleh varian Delta yang sangat menular yang memaksa penguncian selama berbulan-bulan. Demikian seperti mengutip laman Channel News Asia.
Advertisement