Sukses

Susul Jerman, Kasus COVID-19 di Prancis Juga Melonjak

Akankah Prancis turut melakukan lockdown akibat COVID-19 di musim dingin?

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang musim dingin 2021, gelombang baru COVID-19 menerjang benua Eropa. Kasus harian Jerman tembus 50 ribu, sementara Belanda sudah lockdown. Rusia juga masih belum bisa menjinakkan Virus Corona tersebut.

Kini, giliran Prancis yang mulai menyaksikan kenaikan kasus COVID-19.

"Di Prancis kasus positif juga sudah naik, menyusul Jerman, Belanda dan Inggris," ungkap juru bicara Kedutaan Besar Prancis di Indonesia, Dominique Roubert, kepada Liputan6.com (19/11/2021).

Menurut informasi Roubert, kasus virus corona di Prancis terus naik sejak November 2021. Pada 17 November kemarin, kasus harian menembus 20 ribu kasus.

Selama sepekan terakhir, rata-rata kasus baru mencapai 12 ribu. Namun, vaksinasi disebut membuat situasi terkini tak separah gelombang sebelumnya.

"Meski agak mengkhawatirkan, karena jumlah orang yang divaksin tinggi, jumlah pasien positif dgn gejala berat dan angka kematian relatif kecil," jelas Roubert.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Belum Ada Lockdown

Belanda sudah lockdown selama tiga pekan dan mobilitas warga kembali dibatasi. Hingga kini, Prancis belum mempertimbangkan kebijakan tersebut.

"Belum ada kebijakan lockdown, tetapi kampanye agar prokes dipatuhi dengan lebih ketat. Kita tunggu perkembangannya," tegasnya.

Berdasarkan data Johns Hopkins University, ada 254 ribu kasus baru virus corona di Prancis dalam 28 hari terakhir.

Sementara, ada tiga negara Eropa masuk lima besar dunia dalam jumlah kasus baru terbanyak selama 28 hari terakhir. Tiga negara itu yakni Inggris (1 juta kasus baru), Rusia (1 juta kasus), dan Jerman (824 ribu).

3 dari 3 halaman

Infografis COVID-19: