Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken memperingatkan sebuah kelompok Rusia bayangan yang terkait Kremlin agar tidak ikut campur dalam upaya pemulihan demokrasi di Mali, Afrika Barat.
Diplomat tertinggi AS itu telah menyelesaikan tur tiga negara Afrika selama seminggu. Dalam konferensi pers di Dakar, Senegal pada Sabtu (20/11), Blinken mengatakan "sangat disayangkan" apabila Grup Wagner Rusia menjadi aktif di Mali. Demikian seperti dikutip dari laman VOA Indonesia, Minggu (21/11/2021).Â
Advertisement
Padahal negara itu telah menyusun rencana yang didukung internasional untuk membentuk pemerintahan yang terpilih secara demokratik pada April.
Tentara bayaran Grup Wagner telah dikerahkan di Suriah dan Libya, dan itu menimbulkan keprihatinan dari negara-negara Barat dan lainnya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Campur Tangan Rusia
Grup Wagner, yang dimiliki oleh orang kepercayaan Presiden Rusia Vladimir Putin, telah dituduh oleh pemerintah negara-negara Barat dan para pakar hak-hak asasi manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), melakukan pelanggaran HAM di Republik Afrika Tengah dan terlibat dalam konflik di Libya.
Prancis dan Jerman keberatan dengan kehadiran tentara Wagner di Mali, dan Uni Eropa mengatakan sepekan lalu bahwa pihaknya akan mempertimbangkan untuk menjatuhkan sanksi-sanksi terhadap siapapun yang ikut campur dalam transisi demokratik di Mali.
Advertisement