Liputan6.com, Brussel - Sekitar 35.000 demonstran berkumpul di jalan-jalan Brussel pada Minggu (21/11) untuk memprotes tindakan pembatasan COVID-19Â yang baru diadopsi.
Pawai dimulai sekitar pukul 13.00 WIB di luar Stasiun Brussel Utara, dengan pengunjuk rasa yang memasang plakat bertuliskan "Kebebasan," "Ketakutan adalah hal yang buruk".
Advertisement
Baca Juga
Polisi terpaksa mengerahkan meriam air (water cannon) dan gas air mata untuk menghalau demonstran yang melakukan kekerasan.
Dikutip dari laman Xinhua, Senin (22/11/2021) aksi pengunjuk rasa yang brutal juga melemparkan kembang api ke arah petugas.
Situasi sekarang kembali normal dan jaringan transportasi telah dibuka kembali, kata polisi.
Langkah-langkah baru untuk mengekang lonjakan infeksi COVID-19 di Belgia mulai berlaku pada Sabtu (20/11), mengamanatkan penggunaan masker di daerah-daerah di mana Tiket Aman COVID-19 (CST) diperlukan.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Aturan CST di Belgia
Aturan "COVID-19 Safe Ticket Plus", menggabungkan CST dengan wajib mengenakan masker, sekarang diterapkan di dalam ruangan untuk siapa pun yang berusia di atas 10 tahun.
Pihak berwenang telah meminta orang untuk menghormati aturan jarak sosial 1,5 meter di dalam ruangan dan membatasi kontak sosial di luar ruangan.
Klub malam, acara publik dan pribadi lebih dari 50 orang di dalam ruangan dan 100 di luar ruangan juga akan memerlukan penggunaan CST dan masker.
Advertisement