Liputan6.com, Jakarta - Kedutaan Besar Inggris meluncurkan program pemberdayaan perempuan, remaja dan penyandang disabilitas untuk mengakses ekonomi digital.Â
Peluncuran Program baru ESSENCE oleh Kedutaan Besar Inggris Jakarta melalui UK-Indonesia Tech Hub akan memberdayakan perempuan, anak muda dan masyarakat Indonesia yang terpinggirkan dan komunitas rentan (termasuk penyandang disabilitas, dan komunitas HIV) untuk mengakses ekonomi digital, dan untuk memulai bisnis mereka sendiri.
Baca Juga
Dikutip dari rilis Kedubes Inggris, ekonomi digital Indonesia diperkirakan bernilai $133 miliar pada tahun 2025. Dunia digital Indonesia semakin pesat, tetapi masih terpusat di Jawa dan Jakarta.
Advertisement
Selain itu, perempuan, anak muda, dan masyarakat serta komunitas marginal, misalnya penyandang disabilitas, menghadapi kesulitan lebih untuk memasuki ekosistem digital.
Maka dari itu, Inggris mendanai program baru yang dijalankan melalui 'UK-Indonesia Tech Hub' Kedutaan Besar Inggris di Jakarta untuk mengatasi tantangan ini.Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tujuan Program Bertajuk Essence
Program ESSENCE bertujuan untuk membantu perempuan, anak muda, penyandang disabilitas terpinggirkan dan pemilik usaha UMKM rentan lainnya di Indonesia Tengah dan Timur untuk meningkatkan kemampuan bisnis dan digital mereka melalui inovasi digital.
Ini akan menguntungkan mereka secara pribadi dengan mendorong mereka untuk mentransformasikan bisnis mereka secara digital agar tumbuh, dan ekonomi Indonesia secara keseluruhan seperti bisnis ini tumbuh dan menciptakan kekayaan, kesejahteraan, dan perdagangan.
"Kami berharap Inggris dapat mendukung transformasi digital Indonesia melalui program seperti ESSENCE. Program ini dirancang untuk membekali para penerima manfaat dengan dasar-dasar literasi digital, sehingga mereka memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk menciptakan penghidupan yang lebih baik bagi diri mereka sendiri, keluarga mereka, dan masyarakat," ujar Dubes Owen Jenkins.Â
Advertisement