Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Arab Saudi telah mengeluarkan aturan larangan melakukan selfie di situs suci Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Selain selfie, mengambil foto dan merekam video juga dilarang.
Berita ini menjadi yang terpopuler di kanal Global Liputan6.com edisi Kamis (25/11/2021).Â
Baca Juga
Selanjutnya, banyak warga Jerman skeptis terhadap mandat vaksin COVID-19 disaat negara tersebut memasuki gelombang keempat.
Advertisement
Informasi populer lainnya adalah Kedubes Inggris yang merilis program pemberdayaan perempuan untuk mengakses ekonomi digital.Â
Simak ketiga berita paling populer di kanal Global Liputan6.com edisi Kamis (25/11/2021):
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
1. Arab Saudi Larang Selfie, Foto dan Rekam Video di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
Pemerintah Arab Saudi kini telah resmi melarang selfie, fotografi, dan videografi di Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Larangan tersebut diberlakukan untuk menjaga martabat tempat-tempat tersebut.
Hukuman pelanggaran yang ketat akan dipertimbangkan jika ada yang melanggar aturan tersebut.Â
Advertisement
2. Masuk Gelombang Keempat, Banyak Warga Jerman Skeptis Terkait Mandat Vaksin COVID-19
Memasuki musim dingin di Jerman, dilaporkan kasus COVID-19 di negara ini kian melonjak.
Sebanyak 68% dari populasi di Jerman telah menerima vaksin dosis penuh. Namun nyatanya, tingkat vaksinasi tersebut tidak cukup tinggi untuk menangkis infeksi gelombang keempat dan menjinakkan pandemi.
3. Kedubes Inggris Luncurkan Program Pemberdayaan Perempuan Untuk Akses Ekonomi Digital
Kedutaan Besar Inggris meluncurkan program pemberdayaan perempuan, remaja dan penyandang disabilitas untuk mengakses ekonomi digital.Â
Peluncuran Program baru ESSENCE oleh Kedutaan Besar Inggris Jakarta melalui UK-Indonesia Tech Hub akan memberdayakan perempuan, anak muda dan masyarakat Indonesia yang terpinggirkan dan komunitas rentan (termasuk penyandang disabilitas, dan komunitas HIV) untuk mengakses ekonomi digital, dan untuk memulai bisnis mereka sendiri.
Advertisement