Liputan6.com, Montreal - Pesawat komersial Canadian Air jatuh beberapa menit setelah lepas landas dari Bandara Internasional Montreal, Kanada pada 29 November 1963.
Seluruh orang di dalamnya, yang berjumlah 118, tewas, demikian seperti dikutip dari BBC On This Day, Senin (29/11/2021).
Baca Juga
Penyebab kecelakaan pesawat tak segera diketahui. Bukti pasti sulit untuk segera dikumpulkan, terlebih, burung besi itu terbakar setelah jatuh.
Advertisement
Juru bicara untuk maskapai mengkonfirmasi bahwa semua 111 penumpang dan tujuh awak tewas dalam kecelakaan itu.
Saksi mata melaporkan mendengar ledakan saat pesawat menabrak tanah.
Saksi mata di dekat lokasi jatuhnya pesawat, Manajer Hillsdale Golf Club, Monty Adams, mengatakan: "Kedengarannya seperti ledakan atau gempa bumi.
"Penjaga malam di lapangan juga mendengarnya. Tapi tidak ada indikasi dari mana asalnya."
Bagian dari puing-puing dilaporkan berserakan di area yang luas kurang dari setengah mil jauhnya (1 km) dari jalan raya utama.
Pesawat itu diyakini masih terbakar dua jam setelah kecelakaan itu.
Petugas penyelamat berjuang untuk mencapai jet karena lumpur antara jalan raya dan kecelakaan itu setidaknya sedalam satu kaki (0,3 m).
Polisi provinsi Quebec awalnya meminta semua ambulans untuk menghadiri tempat kejadian tetapi mereka kemudian dibatalkan setelah ditemukan bahwa tidak ada yang selamat.
Anjing polisi juga dikirim ke tempat kejadian untuk mencari korban tetapi kemudian ditarik ketika menjadi jelas bahwa tidak ada.
Â
Dalam Konteks
Setelah kecelakaan itu, para penyelidik mengeluh bahwa penjarah mencuri puing-puing dari pesawat dan barang-barang pribadi dari penumpang yang tewas.
Hujan turun deras pada saat kecelakaan itu dan ini menghambat penyelidikan ketika berubah menjadi salju.
Akibatnya penyebab pasti kecelakaan itu tidak pernah ditetapkan.
Para ahli percaya bahwa kecelakaan pesawat, yang merupakan salah satu bencana udara terburuk di Kanada, mungkin disebabkan oleh kesalahan teknis.
Advertisement