Liputan6.com, Johannesburg - Kehadiran varian Omicron (B.1.1.529) dari Afrika Selatan memicu kekhawatiran. Ilmuwan Afrika Selatan menyebut varian ini sangatlah termutasi, lebih dari varian-varian sebelumnya.
Muncul pula pertanyaan apakah virus ini bisa menular lebih cepat seperti varian Delta. Pertanyaan selanjutnya yang sedang dinantikan terkait kekuatan varian ini dalam melawan vaksin COVID-19.
Advertisement
Baca Juga
Beberapa negara sudah mengambil langkah dengan menutup penerbangan menuju Afrika Selatan. WHO juga telah resmi menjadikan varian ini sebagai Variant of Concern (VoC).
Berikut beberapa fakta penting tentang varian Omicron.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
1. Kenapa Omicron?
Seperti varian-varian sebelumnya, WHO memberikan nama varian berdasarkan urutan huruf abjad Yunani.
Varian baru ini dinamakan Omicron (όμικρον) yang merepresentasi huruf O. Sempat ada prediksi varian ini akan disebut Nu (νυ), sebab varian sebelumnya dinamakan varian Mu (μυ).
Akan tetapi WHO memillih loncat dari varian Nu dan varian Xi. New York Post melaporkan ada spekulasi yang menyebut bahwa WHO tak memakai varian Xi karena mirip nama Presiden China Xi Jinping.
Hal itu berdasarkan informasi dari editor The Telegraph yang berkata varian Xi tak dipakai karena takut ada stigma ke sebuah kawasan.
Melalui Twitter, Senator Amerika Serikat (AS) Ted Cruz memberi kecaman kepada WHO apabila kabar itu memang ada benarnya dan WHO tak berani kepada Partai Komunis China.
Advertisement
2. Kasus Anak Sekolah
Sebelumnya, situs Nature menyebut varian ini muncul dengan pesat di provinsi Gauteng, Afsel. Provinsi itu adalah lokasi dari Johannesberg, kota terbesar di Afsel.
Pasiennya banyak berusia muda dan anak-anak sekolah.
3. Negara-Negara Mulai Tutup Perbatasan
Negara-negara asing langsung bergerak cepat untuk menutup penerbangan dari Afrika Selatan. Langkah ini diambil Amerika Serikat hingga negara-negara Eropa.
Menurut laporan BBC, mulai Senin 29 November 2021, AS membatas pendatang dari Afsel, kecuali bagi warganya sendiri.
Kanada juga menutup perbatasan bagi pendatang yang baru-baru ini mengunjungi Afrika Selatan, Namibia, Lesotho, Botswana, Eswatini, Zimbabwe and Mozambik.
Advertisement
4. Sudah Menyebar di Negara Lain
BBC juga melaporkan bahwa varian ini sudah terdeteksi di berbagai wilayah: Hong Kong, Israel, Botswana dan Belgium
Media Israel, Haaretz, berkata varian itu terdeteksi di Israel pada Kamis kemarin. Israel telah membatasi secara ketat perjalanan dari Afsel.
Sementara, South China Morning Post melaporkan ada dua kasus Omicron di Hong Kong. Pemerintah setempat lantas memutuskan memperketat perbatasan.
5. Reaksi Menkes Afrika Selatan
Menteri Kesehatan Afrika Selatan, Joe Phaahla, menyesalkan tindakan berbagai negara yang membatasi travel dari Afrika Selatan. Ia berkata reaksi tersebut tidak masuk akal, serta berharap ada kolaborasi.
"COVID-19 adalah darurat kesehatan global. Kita harus bekerja bersama, bukan menghukum satu sama lain," ujar Phaahla seperti dikutip CNBC.
Advertisement