Liputan6.com, Tokyo - Jepang mengkonfirmasi kasus kedua varian Omicron dari COVID-19 pada Rabu (1/12/2021), kata juru bicara pemerintah di negara tersebut.
Seorang pria berusia 20-an yang tiba dari Peru di Bandara Narita dekat Tokyo pada Sabtu kemarin dipastikan terinfeksi varian Omicron, kata Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno.
Advertisement
Baca Juga
Pria non-Jepang dari Peru saat ini dikarantina di fasilitas medis, dan tidak berhubungan dekat dengan kasus pertama, seorang diplomat berusia 30-an yang bepergian dari Namibia.
Para ilmuwan sedang mencari tahu apakah jenis baru ini lebih menular atau mampu menghindari kekebalan yang diinduksi vaksin, demikian dikutip dari laman Xinhua, Rabu (1/12/2021).
Sebelumnya pada hari itu, Matsuno mengatakan Jepang akan menolak masuk kembali semua orang asing yang baru-baru ini berkunjung ke Angola, Botswana, Eswatini, Lesotho, Malawi, Mozambik, Namibia, Afrika Selatan, Zambia, dan Zimbabwe.
Langkah itu akan mulai berlaku Kamis (2/12) dan tetap berlaku "untuk saat ini," kata Matsuno dalam konferensi pers.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ada Pengecualian
Pengecualian diizinkan untuk dibuat dalam "keadaan khusus" yang melibatkan pasangan asing dan anak-anak warga negara Jepang, diplomat dan kasus kemanusiaan, kata pemerintah.
Tetapi kelayakan untuk pengecualian tersebut sedang dipersempit sebagai bagian dari upaya untuk mencegah varian Omicron, kata Matsuno.
Kementerian transportasi juga mengatakan bahwa pihaknya telah menuntut maskapai untuk berhenti menerima reservasi baru untuk penerbangan internasional yang tiba di Jepang sebagai bagian dari kontrol perbatasan yang lebih ketat.
Organisasi Kesehatan Dunia telah menetapkan strain Omicron sebagai "varian yang menjadi perhatian," memperingatkan bahwa itu sangat menular atau mampu menghindari kekebalan yang diperoleh dari vaksin atau infeksi sebelumnya.
Advertisement