Liputan6.com, New Delhi - Ibu kota India, Delhi, mencatat bahwa kualitas udara selama bulan November yang terburuk dalam setidaknya enam tahun terakhir, menurut data resmi.
Dikutip dari laman BBC, Kamis (2/11/2021), kota ini mencatat polusi selama 11 hari dengan kondisi "parah", naik dari 10 hari pada November 2016.
Data juga menunjukkan bahwa penduduk Delhi tidak mengalami satu hari pun kualitas udara yang "baik" sepanjang bulan.
Advertisement
Para ahli menyalahkan pembakaran tunggul tanaman di negara bagian tetangga dan festival Diwali untuk tingkat polusi yang mengkhawatirkan pada bulan November.
Angka tersebut merupakan yang terburuk yang pernah dialami kota Delhi sejak 2015, ketika Badan Pengendalian Polusi Pusat India mulai merekam data kualitas udara.
Musim hujan yang berkepanjangan mendorong tunggul terbakar dan Diwali hingga November, kata Dr Gufran Beig, pendiri badan prakiraan kualitas udara SAFAR, kepada media lokal.
"Ini adalah alasan utama mengapa November melihat kualitas udara yang lebih buruk tahun ini dibandingkan dengan beberapa tahun terakhir," katanya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Banyak Kebakaran
Data satelit dari NASA menunjukkan bahwa ada 90.984 kebakaran dari pembakaran tunggul di tiga negara bagian - Punjab, Haryana dan Uttar Pradesh - antara 1 Oktober dan 28 November. Ini adalah jumlah tertinggi dalam lima tahun, menurut laporan dari Council on Energy, Environment and Water (CEEW).
Kualitas udara di Delhi juga turun ke tingkat berbahaya sehari setelah Diwali ketika orang-orang menentang larangan untuk meledakkan petasan selama berjam-jam.
Pembakaran tunggul - di mana sisa tanaman dibakar setiap tahun untuk membuka jalan bagi penanaman gandum - mengubah udara kota menjadi racun setiap tahun. Kegiatan tersebut sebenarnya sudah dilarang tapi penegakannya lemah.Â
Advertisement