Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Inggris kembali menemukan 90 kasus dari varian COVID-19 Omicron, sehingga total menjadi 336.
Ini termasuk 64 kasus baru di Inggris, 23 di Skotlandia dan tiga di Wales. Irlandia Utara belum melaporkan adanya kasus Omicron yang dikonfirmasi, demikian dikutip dari laman Xinhua, Selasa (7/12/2021).
Advertisement
Baca Juga
Profesor Paul Hunter, seorang ahli penyakit menular dari University of East Anglia, mengatakan kepada BBC bahwa varian Omicron dapat mulai "mengungguli" varian Delta yang dominan dalam beberapa minggu.
Dia mengatakan, varian baru "menyebar lebih cepat daripada varian Delta", sementara pihak berwenang di Afrika Selatan, tempat mutasi pertama kali terdeteksi, telah berbicara tentang peningkatan kasus yang jauh lebih "cepat".
Inggris mendaftarkan 51.459 infeksi COVID-19 baru, sehingga jumlah total kasus Virus Corona COVID-19 di negara itu menjadi 10.515.239, menurut angka resmi yang dirilis pada Senin (7/12).
Negara ini juga melaporkan 41 kematian terkait Virus Corona COVID-19 lebih lanjut. Jumlah total kematian terkait Virus Corona COVID-19 di Inggris sekarang mencapai 145.646.
Angka-angka ini hanya mencakup kematian orang yang meninggal dalam 28 hari setelah tes positif pertama mereka.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Vaksinasi COVID-19 di Inggris
Hampir 89 persen orang berusia 12 tahun ke atas di Inggris telah mendapatkan dosis vaksin pertama dan sekitar 81 persen telah menerima kedua dosis tersebut, menurut angka terbaru.
Lebih dari 35 persen telah menerima suntikan booster, atau dosis ketiga dari vaksin Virus Corona COVID-19.
Untuk mengembalikan kehidupan normal, negara-negara seperti Inggris, China, Jerman, Rusia, dan Amerika Serikat telah berpacu dengan waktu untuk meluncurkan vaksin Virus Corona COVID-19.
Advertisement