Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Luar Negeri RI akan menggelar Bali Democracy Forum (BDF) ke-14 pada 9 Desember 2021. BDF merupakan forum antar-pemerintah negara-negara di Asia dan Pasifik untuk membahas berbagai aspek dari sistem demokrasi.Â
BDF juga menjadi forum bagi negara-negara untuk berbagi pengalaman dan praktikpraktik terbaik dalam tata kelola pemerintahan dan dalam berdemokrasi.
Forum ini bertujuan untuk membangun tata bangun demokrasi (democratic architecture) yang kokoh di kawasan melalui praktik sharing of experiences and best practices dengan menganut prinsip-prinsip persamaan, saling pengertian dan menghargai.
Advertisement
Indonesia melalui BDF meyakini bahwa demokrasi merupakan hasil dari proses di dalam negeri (home-grown) yang sangat dipengaruhi oleh sosial dan kultural di suatu negara. Oleh karenanya, bentuk demokrasi satu negara bersifat unik dan tidak dapat disamaratakan satu negara dengan lainnya.
Berdasarkan hal itu, BDF merupakan forum untuk saling berbagi dan belajar serta bukan saling tunjuk dan menggurui, sehingga seluruh peserta saling mendukungdalam penciptaan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Usung Tema Kemanusiaan
BDF ke-14 bertema "Democracy for Humanity: Advancing Economic and Social Justiceduring the Pandemic."
Tema tersebut menyoroti sejumlah ketidakadilan ekonomi dan sosial yang berkembang di masyarakat sebagai salah satu dampak dari pandemi dan berupaya untuk merumuskan way forward atas berbagai isu dimaksud.
BDF ke-14 akan diselenggarakan secara hybrid dengan mengundang 50 perwakilan negara dan organisasi internasional untuk hadir secara fisik di Bali dan peserta virtual bagi delegasi dari luar negeri.
Perbedaan BDF 14 dengan BDF sebelumnya adalah tahun ini format debat umum(general debate) berupa penyampaian statement dari masing-masing negara digantikan dengan format diskusi panel.
Format diskusi panel berupa saling sharing dan diskusi mengenai isu terkait tiga subtema yang melibatkan delegasi yang hadir secara daring dan luring. Para pembicara dari masing-masing sub-tema terdiri dari Menteri Luar Negeri dari berbagai negara, pejabat tinggi delegasi, dan sejumlah pakar internasional.
Sampai dengan 7 Desember 2021, 10 orang Menteri Luar Negeri dari negara sahabat telah terkonfirmasi untuk bicara di sesi ministerial message, sementara itu sejumlah ahli dan pakar internasional juga telah terkonfirmasi sebagai pembicara, antara lain Amina J. Mohammed (Wakil Sekjen PBB), Michelle Bachelet (Komisi Tinggi HAM),dan Joseph Stiglitz (penerima Nobel Memorial Prize).
Â
Advertisement