Liputan6.com, Singapura - Singapore International Foundation (SIF) merayakan hari jadi yang ke-30 dengan mengadakan acara penghargaan kepada orang-orang yang berjasa dalam persahabatan Singapura dan berbagai negara, termasuk Indonesia.
Acara dihadiri oleh Patron (Pelindung) SIF yaitu Presiden Singapura, Halimah Yacob. Ia menjadi sosok yang menyerahkan penghargaan kepada para penerima penghargaan pada Selasa (7/12).
Advertisement
Baca Juga
“Upaya yang dilakukan SIF, bersama dengan mitra dan sukarelawannya, telah membantu memajukan tujuan Singapura menjadi negara dengan masyarakat global yang bertanggung jawab," ujar Presiden Yacob, seperti dikutip keterangan resmi SIF.
Seorang dokter dari Singapura yang aktif di Indonesia turut menjadi penerima penghargaan ini, yakni Dr. Ramaswamy Akhileswaran. Ia menerima Global Citizen Award.
Dr. Ramaswamy telah 12 tahun menjadi sukarelawan di SIF.
"Selama bertahun-tahun, kontribusinya sebagai Ketua Tim SIV (Singapore International Volunteers) telah berperan penting dalam keberhasilan empat inisiatif perawatan kesehatan SIF di Jakarta dan Bandung," jelas pihak SIV.
Dr. Ramaswamy terlibat pada program di Jakarta dan Bandung yaitu Palliative Care for Children project (2009 - 2012) dan Enhancing Palliative Care Practice project (2015 - 2017). Ada total 62 praktisi perawatan paliatif dikembangkan sebagai pelatih utama, yang kemudian mengajarkan kembali pembelajaran yang mereka dapatkan kepada pendamping pasien dan sukarelawan.
“Saya sangat senang melihat kepercayaan pada mereka yang telah dilatih dan bagaimana para perawat terus melatih dokter yang lebih senior dari mereka. Perubahan yang mereka buat untuk pasien mereka sangat memuaskan,” kata Dr Akhileswaran yang bekerja sebagai senior consultant geriatric medicine di Khoo Teck Puat Hospital Singapura.
Ada pula wanita Indonesia yang meraih penghargaan Friend of Singapore - Gotong Royong Award yaitu Dian Permata Sari Mashari. Ia mulai terlibat aktivitas SIF sejak 2005.
"Saat ini, Dian mendukung misi SIF dengan menjadi perwakilan SIF di Jakarta. Beliau senantiasa memberikan insight atau informasi yang berharga untuk menjalin hubungan dengan komunitas demi mendukung inisiatif SIF di Indonesia," jelas pihak SIF.
"Dian telah berperan penting dalam membangun hubungan antara Singapura dan Indonesia, terutama dalam hubungan antar masyarakat."
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Program SIF di Pandemi COVID-19
Selama pandemi COVID-19, SIF telah memanfaatkan teknologi digital untuk melanjutkan pekerjaannya dalam kerjasama dan pengembangan internasional. Inisiatif utama SIF termasuk Young Social Entrepreneurs, SIF eConnects! Indonesia, dan program sukarelawan spesialis di bidang kesehatan dan pendidikan yang telah dilakukan secara online.
Bersamaan dengan itu, SIF juga mengadakan program virtual baru di bidang seni, lingkungan, dan jurnalistik, yakni Arts for Good Projects, Climate Hack, Gift a Song, dan Impact Media Fellowship.
Inisiatif lainnya yang dilakukan oleh SIF yaitu Our Better World (OBW) memperkuat konektivitas dan jaringan digital, untuk menceritakan kisah kemanusiaan untuk menginspirasi harapan dan tindakan. OBW juga mengadakan acara komunitas virtual pertamanya yang berfokus pada kepedulian terhadap pendamping para penderita penyakit kesehatan mental.
Bertepatan dengan peringatan 30 tahun, SIF menyelenggarakan konferensi Public Diplomacy in Asia di Singapura dari 26 – 30 Juli 2021 yang menarik 2.000 pendaftar global.
“Di SIF, kami tetap berkomitmen pada misi inti kami untuk menghubungkan komunitas; menciptakan kolaborasi, dan mempengaruhi perubahan. Pandemi telah menekankan pentingnya kerja sama internasional dalam mengatasi hal ini dan tantangan global lainnya yang sedang berlangsung," ujar Jean Tan, Direktur Eksekutif SIF.
"Melalui upaya kolektif, SIF telah memberikan perubahan yang positif bagi banyak kehidupan di 28 negara, dan kami berharap dapat menciptakan peluang yang lebih berarti bagi orang-orang untuk bekerja sama guna mendorong perubahan yang berkelanjutan," pungkas Tan.
Update: Judul artikel telah diganti untuk menjelaskan bahwa Dr. Ramaswamy merupakan warga Singapura yang aktif di pelatihan kesehatan di Indonesia, meski bukan warga Indonesia.
Advertisement