Liputan6.com, Oslo - Dua jurnalis asal Rusia dan Filipina yang memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian 2021 sudah tiba di Oslo, Norwegia. Mereka bakal menerima penghargaan tersebut dalam sebuah acara yang berlangsung pada Jumat 10 Desember 2021 mendatang.
Komite Nobel Norwegia mengatakan, pihaknya memberikan penghargaan Hadiah Nobel Perdamaian 2021 kepada kedua jurnalis ini karena usaha mereka mengamankan kebebasan pers.
Advertisement
Baca Juga
Hadiah Nobel Perdamaian merupakan penghargaan terbaru untuk jurnalis Filipina Maria Ressa, yang telah menerima berbagai penghargaan karena perjuangannya untuk kebebasan pers di Filipina.
"Ada sebagian dari diri saya (yang merasa) gembira (menerima penghargaan Nobel Perdamaian ini), tetapi ada juga kemarahan, dan harapan akan masa depan yang lebih baik," kata Maria Ressa kepada reporter di bandara Manila pada Selasa 7 Desember dalam perjalanannya menuju ke ibu kota Norwegia, Oslo seperti dikutip dar
Pada Rabu 8Â Desember, Ressa and enam organisasi media di Filipina kembali mendapatkan tuduhan pencemaran dari Sekretaris Bidang Energi pemerintah Filipina, Alfonso Cusi.
Secara keseluruhan, Ressa tengah menghadapi tujuh kasus hukum yang berbeda yang dilancarkan oleh pemerintah Filipina.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jurnalis Rusia
Ressa berbagi hadiah Nobel perdamaian 2021 ini dengan jurnalis Rusia Dmitry Muratov, redaktur harian Novaya Gazeta. Sosoknya terkenal sering melontarkan kritik terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin.
Sejak tahun 2000, enam jurnalis Novaya Gazeta telah dibunuh karena pekerjaan mereka, termasuk reporter investigasi Anna Politkovskaya. Dia banyak menulis tentang perang di Chechnya, termasuk pelecehan yang dilakukan oleh pasukan militer Rusia. Dia dibunuh di Moskow pada 2006.
Salah seorang pendiri Novaya Gazeta adalah mantan pemimpin Uni Soviet dan juga pemenang hadiah Nobel Perdamaian, Mikhail Gorbachev. Gorbachev menyebut Muratof sebagai seorang jurnalis yang berani.
Muratov sempat berbicara kepada reporter pada Oktober lalu setelah diberitahu tentang kemenangannya. "Bagi kami hadiah ini menandai pengakuan pada apa yang dilakukan mendiang rekan-rekan kami," katanya.
Advertisement