Liputan6.com, Washington, DC - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dilaporkan emosi kepada mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.Â
Pasalnya, Donald Trump menilai Netanyahu merupakan pemimpin pertama yang memberikan selamat kepada Presiden Joe Biden usai menang di pilpres AS 2020. Tindakan Netanyahu dinilai tidak loyal.Â
Advertisement
Baca Juga
Hal ini dilaporkan dalam buku Trump's Peace: The Abraham Accords and the Reshaping of the Middle East tulisan Barak Ravid.
"Orang pertama yang memberikan selamat adalah Bibi Netanyahu," ujar Trump kepada Ravid, seperti dilansir Axios, Sabtu (11/12/2021).
"Saya masih menyukai Bibi. Tetapi saya juga menyukai kesetiaan," ujar Donald Trump.
Netanyahu ternyata bukan pemimpin dunia pertama yang memberikan selamat kepada Presiden Biden. Meski begitu, Trump merasa Netanyahu memberikan selamat dari awal.
"Ia sangat awal, seperti lebih awal dari banyak yang lainnya. Sejak itu saya belum bicara dengannya. Dasar keparat ("f**k him")," tegas Trump.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Donald Trump Klaim Populer di Israel
Ketika Benjamin Netanyahu juga kalah di pemilu 2021, Donald Trump menilai hal itu karena Netanyahu dekat-dekat dengan Presiden Biden.Â
"Saya bisa bilang padamu bahwa orang-orang sangat marah padanya ketika ia menjadi yang pertama memberikan selamat ke Biden," kata Trump.
"Seperti yang kamu ketahui, saya sangat populer di Israel. Saya pikir hal itu sangat merugikannya," klaim Trump.
Meski demikian, Trump "memaklumi" kekalahan Netanyahu. Trump menilai Netanyahu sudah lama berkuasa.Â
"Saya menyukai dia, tetapi ia sudah di sana (berkuasa) sangat lama," kata Trump.
Netanyahu pertama terpilih menjadi PM Israel sejak Maret 2019. Ia kalah dari Naftali Bennett pada pemilu 2021.
Advertisement