Liputan6.com, Tokyo - Badan Digital Jepang mulai menggunakan perangkat lunak (aplikasi) yang memungkinkan pengunjung bisa lebih praktis dalam melalui prosedur bea cukai, imigrasi, dan karantina (CIQ). Diharapkan, proses dan aktivitas di bandara Jepang lebih sederhana mulai pekan depan.
Dikutip dari laman Xinhua, Rabu (15/12/2021), layanan "Visit Japan Web", yang dijadwalkan akan diluncurkan Senin depan, akan membebaskan para pelancong dari dokumen kertas.
Advertisement
Baca Juga
Mereka hanya perlu mendaftar terlebih dahulu di smartphone dan perangkat lain.
Pemerintah Jepang mendorong digitalisasi prosedur dalam upaya membantu mengurangi risiko infeksi dan meringankan beban pekerja di fasilitas CIQ bandara yang terkena dampak pandemi COVID-19, dan kekurangan staf.
Wisatawan perlu mendaftarkan kuesioner karantina dan deklarasi bea cukai yang berisi nama, alamat, kondisi kesehatan, dan informasi lainnya melalui aplikasi.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Prosedur Penggunaan Aplikasi Imigrasi
Pejabat di kontrol perbatasan akan meminta para pelancong untuk menunjukkan smartphone atau perangkat lain mereka untuk mendapatkan informasi dengan memindai kode QR. Aplikasi baru ini diharapkan dapat mempersingkat waktu prosedur masuk ke Jepang bagi pengunjung.
Aplikasi ini awalnya akan tersedia dalam bahasa Inggris dan Jepang, dan bahasa lain mungkin ditambahkan nanti.
Jepang telah memperketat kontrol perbatasannya di tengah penyebaran varian Omicron dari COVID-19.
Advertisement