Liputan6.com, Nairobi - Enam ekor jerapah mati berbaring melingkar di tanah yang kering, dengan tubuh mereka kurus kering.
Sebuah foto yang diambil oleh jurnalis foto Ed Ram, menunjukkan kehancuran kekeringan di Kenya, yang menyebabkan manusia dan hewan berjuang untuk mendapatkan makanan dan air.
Sudah lemah, hewan-hewan itu mati setelah terjebak di lumpur, menurut Getty Images. Mereka berusaha mencapai sumber air terdekat, meskipun hampir mengering, seperti dikutip dari laman The Guardian, Kamis (16/12/2021).
Advertisement
Bangkai pun dipindahkan ke pinggiran Desa Eyrib di Kabupaten Wajir untuk mencegah pencemaran air waduk.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Warga Kenya juga Terancam
Bukan hanya hewan yang terancam. Diperkirakan 2,1 juta warga Kenya menghadapi kelaparan karena kekeringan parah di separuh negara bagian itu.
Pada hari Selasa, PBB mengatakan 2,9 juta orang masih sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan. Beberapa daerah di Kenya baru-baru ini melaporkan curah hujan terburuk dalam beberapa dasawarsa, katanya.
“Sumber air untuk manusia dan ternak telah mengering, memaksa warga untuk berjalan lebih jauh dan menyebabkan ketegangan di antara masyarakat, yang telah menyebabkan peningkatan konflik antarkomunal,” kata Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan dalam penilaiannya.
Secara terpisah, situs berita lokal Star melaporkan bahwa 4.000 jerapah berisiko musnah karena kekeringan.
Ibrahim Ali, dari suaka jerapah Bour-Algi, mengatakan bahwa situasinya memburuk karena pertanian di sepanjang sungai, yang menghalangi satwa liar dari tempat minum.
Advertisement