Sukses

Jangan Lakukan 4 Hal Ini Jika Mengalami Penyakit GERD

Ada beberapa hal yang dianggap sebagai "obat" dari GERD, padahal efeknya justru berbahaya.

Liputan6.com, Jakarta - Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau yang dikenal sebagai penyakit asam lambung bisa memicu rasa perih di bagian perut, serta menghilangkan nafsu makan.

Berdasarkan informasi situs healthline, Kamis (16/12/2021), GERD mungkin tidak membahayakan nyawa, akan tetapi jika dibiarkan maka berpotensi memicu komplikasi yang berbahaya.

Situs healthline lantas mengingatkan agar jangan asal-asalan dalam mengobati GERD di rumah.

Berikut remedi rumahan untuk GERD yang belum tentu efektif, bahkan justru merugikan ketimbang menyehatkan:

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Solusi Atau Bukan?

1. Minum baking soda dan air

Baking soda adalah alkaline, sehingga bisa membantu menetralkan asam lambung. Meminum baking soda mungkin aman dalam jumlah kecil, tetapi bisa menimbulkan efek samping apabila dikonsumsi terlalu banyak.

2. Permen karet

Logika dari solusi ini adalah saliva manusia sedikit mengandung alkalin, sehingga mengunyah permen karet bisa membantu menetralkan keasaman di mulut dan tenggorokan.

Tetapi, berdasarkan penelitian baru ada studi yang kecil untuk memastikan apakah cara ini efektif.

3 dari 4 halaman

Jangan Minum Susu

3. Minum jahe

Minum jahe sering menjadi favorit untuk mengobati gejala seperti mual, tetapi belum jelas efeknya untuk sensasi perih di lambung (heartburn) yang juga merupakan gejala GERD.

Selain itu, banyak studi yang menunjukkan bahwa heartburn adalah dampak kebanyakan konsumsi jahe.

4. Minum susu

Minum susu mungkin awalnya bisa meredakan gejala sensasi perih heartburn, akan tetapi kemudian bisa membuat penyakit lebih parah.

Hal ini disebabkan oleh lemak dan protein dalam kandungan susu. Ketika susu dicerna, gejala heartburn justru makin parah.

4 dari 4 halaman

Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan COVID-19 Varian Omicron