Sukses

Tabrak Pawai Karnaval Jerman, Pria Ini Divonis Penjara Seumur Hidup

Pengadilan di Kassel Jerman menyatakan kesalahan penabrak rombongan parade itu sangat berat.

Liputan6.com, Berlin - Pria yang menabrakkan mobilnya ke parade atau pawai karnaval di Kota Volkmarsen, Jerman barat tahun lalu divonis penjara seumur hidup oleh pengadilan Jerman. Demikian dilaporkan media Jerman, tagesschau.de, Kamis.

Mengutip laporan VOA Indonesia, Jumat (17/12/2021), pria yang berusia 31 tahun pelaku penabrakan pawai itu diketahui tinggal di sekitar lokasi kejadian. Ia dituduh sengaja mengarahkan mobilnya ke massa besar Rose Monday dengan tujuan membunuh.

Insiden pada parade itu melukai puluhan orang, termasuk 20 anak-anak.

Media tagesschau.de melaporkan, penjara seumur hidup adalah hukuman paling berat di Jerman. Pengadilan di Kassel menyatakan kesalahan pria itu sangat berat, sehingga hukumannya tidak akan secara otomatis ditinjau ulang untuk pembebasan bersyarat setelah 15 tahun.

Pengadilan belum bersedia dimintai komentar.

Rose Monday, puncak musim karnaval Jerman, adalah institusi di wilayah Katolik Jerman, terutama di Rhineland di mana puluhan ribu orang berdandan, minum alkohol, dan berbaris di jalan-jalan untuk menonton kendaraan hias yang sering mengejek tokoh masyarakat.

Keamanan di acara-acara publik di Jerman telah diperketat sejak seorang pria Tunisia yang terkait ISIS menabrakkan truk ke pasar Natal di Berlin pada 2016, menewaskan 12 orang. Dia melarikan diri tetapi kemudian ditembak mati polisi Italia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Laporan dari TKP

Sebuah gambar dari tempat kejadian Februari lalu menunjukkan petugas polisi dan kendaraan penyelamat di sebelah mobil Mercedes perak yang telah berhenti di luar sebuah supermarket.

Laporan mengatakan tampak di jalan sebelah mobil terdapat tumpukan puing-puing, termasuk gerobak kayu yang rusak, kerucut lalu lintas yang terjatuh, dan botol-botol minuman Wine bersoda.

Sebelum daerah tersebut ditutup oleh polisi, beberapa orang digambarkan berkeliaran di trotoar dan banyak dari mereka yang mengenakan kostum warna-warni. 

Sebagai tindakan pencegahan, Polisi di Hesse mengumumkan di Twitter bahwa semua parade karnaval di seluruh negara bagian telah dibatalkan.

Setelah penembakan yang terjadi di Hanau, Horst Seehofer, Menteri Dalam Negeri Jerman, menyatakan pada hari 21 Februari, berjanji untuk menempatkan lebih banyak polisi di masjid, stasiun kereta api, bandara dan perbatasan.

3 dari 3 halaman

Infografis Omicron Menyebar dari Afrika Selatan