Sukses

Meski Terancam Dibunuh, Pejabat yang Setujui Vaksin COVID-19 Anak Akan Diungkap Presiden Brasil

Presiden Brasil Jair Bolsonaro akan membeberkan identitas pejabat tersebut di hadapan publik meski sebelumnya mereka pernah diancam dibunuh.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Brasil Jair Bolsonaro meminta daftar nama pejabat kesehatan yang telah menyetujui vaksin COVID-19 untuk anak. Ia akan membeberkan identitas pejabat tersebut di hadapan publik meski sebelumnya mereka pernah diancam dibunuh.

Pada akhir Oktober 2021, otoritas kesehatan Brasil, Anvisa merilis pernyataan yang menyebutkan lima dari direktur mereka mendapat ancaman pembunuhan yang kemungkinan ada kaitannya dengan persetujuan vaksin COVID-19 anak berusia 5-11 tahun. Anvisa memberikan persetujuan serupa untuk vaksin Pfizer pada Kamis 16 Desember.

Pihaknya mengaku telah melaporkan email bernada ancaman pembunuhan itu kepada polisi dan kejaksaan.

Lewat siaran langsung mingguan di berbagai media sosial, Bolsonaro mengatakan bahwa dirinya tidak mencampuri urusan internal Anvisa, namun telah meminta nama-nama pejabat tersebut sehingga masyarakat "dapat menilainya sendiri." Bolsonaro secara konsisten meragukan efikasi dan keamanan vaksin COVID-19 dan mengecam keras segala bentuk jarak sosial.

Atas pemberitaan ini, Anvisa tidak langsung menanggapi permintaan untuk dimintai komentar.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Popularitas Merosot

Penanganan Presiden Bolsonaro atas pandemi COVID-19, yang telah merenggut 618.000 nyawa di Brasil, banyak dianggap sebagai penyebab popularitasnya merosot pada 2021.

Jajak pendapat terbaru menempatkan popularitas Bolsonaro di bawah angka 20 persen.

3 dari 3 halaman

Infografis 3 Lokasi Pertama Vaksinasi Covid-19 Anak Usia 6-11 Tahun