Liputan6.com, Wellington - Selandia Baru kembali mendeteksi kasus COVID-19 varian Omicron. Kali ini jumlahnya sebanyak sembilan kasus.
Varian Omicron dari COVID-19 ditemukan di pintu kedatangan internasional, menjadikan total kasus Selandia Baru dengan varian ini menjadi 22, menurut Kementerian Kesehatan pada Senin (20/12/2021).
Advertisement
Baca Juga
Dari total kasus Omicron hingga saat ini, semuanya tetap dalam isolasi terkelola dengan pengecualian satu kasus yang kini telah pulih dan dibebaskan, kata pernyataan itu, demikian dikutip dari laman Xinhua.
69 kasus lainnya --di luar varian Omicron-- juga dilaporkan pada Senin. Kebanyakan, tercatat di kota terbesar yang ada Auckland, seperti di Waikato, Bay of Plenty, dan Taranaki, menurut Kementerian Kesehatan.
Sebanyak 62 kasus dirawat di rumah sakit, termasuk tujuh di unit perawatan intensif. Jumlah total kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di Selandia Baru mencapai 13.125 saat ini, menurut Kementerian Kesehatan.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kasus Varian Omicron Pertama di Selandia Baru
Sebelumnya, pada 17 Desember 2021, Selandia Baru mengonfirmasi penemuan kasus COVID-19 varian Omicron di negaranya. Hal ini diketahui setelah kedatangan warga internasional. Kini warga asing itu tengah berada di fasilitas isolasi yang dikelola Christchurch.
Kasus tersebut terdeteksi di Auckland dari Jerman melalui Dubai pada 10 Desember dan terbang ke Christchurch.
Seseorang yang dilaporkan positif varian Omicron ini telah divaksinasi dengan dua dosis vaksin Pfizer, demikian dikutip dari laman Xinhua.
Direktur Jenderal Kesehatan Dr. Ashley Bloomfield mengatakan bahwa kedatangan varian baru ini sangat mengkhawatirkan.
Namun ia menyebut, Selandia Baru punya kesiapan yang baik untuk menangani kasus Omicron.
Jumlah total kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di Selandia Baru mencapai 12.947 saat ini, menurut kementerian kesehatan.
Selandia Baru secara resmi menyatakan pada hari Kamis telah mencapai 90 persen vaksinasi penuh terhadap COVID-19 di seluruh negeri.
Advertisement