Liputan6.com, Jakarta - Rusia kembali menegaskan posisinya terkait hubungan negara tersebut dengan Amerika Serikat.Â
Hubungan antara kedua negara tersebut saat ini sedang berada di titik terendah, terlebih terkait perkembangan draft perjanjiang rancangan keamanan antara kedua negara.Â
Baca Juga
Dubes Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva menyatakan bahwa Rusia selalu siap untuk berdialog dan berdiskusi terkait hal tersebut yang kemudian tidak disambut baik oleh pihak Amerika Serikat.
Advertisement
"Kami selalu memanggil AS untuk berdialog untuk memecahkan semua masalah dan berdiskusi. Sayangnya, AS lebih suka menggunakan ancaman dan menggunakan kekerasan dan pemerasan," ujarnya.Â
Dubes Lyudmila juga mengatakan bahwa Rusia tidak ingin menempatkan dunia pada posisi yang berbahaya.Â
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dokumen Nuklir
Kesepakatan tentang jaminan keamanan antara Rusia dan Amerika Serikat, bahwa dokumen tersebut mencakup delapan artikel, dan mencakup ahli utama jaminan keamanan bersama, antara Moskow dan Washington.
Rusia menyuarakan solusi dari semua masalah dan ancaman, termasuk yang muncul setelah Washington menarik diri dari perjanjian kekuatan nuklir jarak menengah INF.
Dokumen tersebut menguraikan prinsip-prinsip keamanan yang tak terpisahkan dan setara dan tidak mengancam keamanan satu sama lain.
"Kami telah mempromosikan prinsip keamanan individu ini untuk waktu yang sangat lama, yang sangat berbeda dari apa yang dipromosikan AS dengan semua klub eksklusif yang mereka buat di kawasan di dunia," ujar Dubes Lyudmila.Â
Advertisement
Tak Permasalahkan Hubungan Indonesia dengan AS
Selain itu, Dubes Lyudmila juga mengatakan bahwa pihak Rusia tidak akan campur tangan terkait apa yang dilakukan oleh Indonesia dengan Amerika Serikat.Â
"Dengan masalah ini, kami tidak menentang apapun yang dilakukan oleh Indonesia dan AS termasuk segala kerja sama kedua negara," katanya.