Liputan6.com, Jakarta - Kabar istri Presiden Prancis Emmanuel Macron, Brigitte, seorang transgender tak hanya tengah jadi sorotan di Prancis. Isu tersebut juga mencuri perhatian para pembaca kanal Global Liputan6.com hari ini.
Beredar rumor liar yang menyebutnya terlahir sebagai laki-laki. Dengan kata lain, ia dituding jadi transgender.
Baca Juga
Selain itu, isu mengenai tanggal Hari Ibu di Indonesia dan sejumlah negara ternyata tak kalah menjadi sorotan para pembaca. Hari Ibu dirayakan di Indonesia tiap 22 Desember.Â
Advertisement
Banjir Malaysia yang membuat 66 ribu orang mengungsi dan menewaskan 17 orang pun tengah menjadi perhatian khalayak. Sebab negara tersebut berdekatan atau bertetangga dengan Indonesia.
Selengkapnya dalam artikel Top 3 Global edisi Rabu (22/12/2021):
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
1. Kabar Istri Presiden Prancis Emmanuel Macron Transgender Jadi Sorotan Lagi
Brigitte Macron saat ini menjadi sasaran rumor yang dibagikan di media sosial di Prancis dengan tagar #JeanMichelTrogneux. Tweet palsu itu mengklaim ibu negara Prancis berusia 68 tahun tersebut adalah seorang wanita transgender, yang namanya saat lahir Jean Michel Trogneux.
"Trogneux" adalah nama gadis Brigitte Macron.
Hashtag #JeanMichelTrogneux telah digunakan lebih dari 66.000 kali di Twitter.
Advertisement
2. Tanggal Hari Ibu di Indonesia dan Berbagai Negara
Hari Ibu dirayakan di Indonesia tiap 22 Desember. Pada 2021, hari tersebut jatuh pada Rabu besok.
Perayaan Hari Ibu tidak sama di tiap negara. Perayaan pada 22 Desember adalah khusus untuk Indonesia.Â
Ini membuat perayaan Hari Ibu di Indonesia merupakan salah satu yang terakhir di dunia sepanjang tahun. Salah satu negara yang merayakan paling awal adalah Norwegia, pada Minggu kedua Februari.
Negara-negara timur tengah umumnya merayakan Hari Ibu pada 21 Maret.
3. Banjir Malaysia
Para kritikus mengecam pemerintah Malaysia karena tidak menganggap serius situasi ketika air banjir mulai naik dengan cepat, dengan pertanyaan yang diajukan mengenai apakah birokrasi berdampak pada penundaan operasi penyelamatan.
"Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Nadma) hanya berkoordinasi... jika dianggap lemah dalam koordinasi, saya tidak membela siapa pun dalam situasi ini, bagi saya semua orang harus bertanggung jawab," kata Ismail seperti dikutip kantor berita Bernama.
Lembah Klang, jantung industri negara di Selangor, telah terendam banjir. Lebih dari 66.000 orang telah mengungsi dan sedikitnya 17 orang tewas dan beberapa masih hilang secara nasional. Delapan dari 11 negara bagian di Semenanjung Malaysia terkena dampak banjir. Yang menambah kekhawatiran, 267 kasus COVID-19 telah terdeteksi di antara para pengungsi pada hari Selasa.
Advertisement