Sukses

Pulau Milik Filipina di Laut China Selatan Ikut Terkena Dampak Topan Rai

Pulau yang dikuasai oleh Filipina di Laut China Selatan terdampak bencana topan Rai.

Liputan6.com, Manila - Topan Rai yang menewaskan ratusan orang di Filipina juga merusak puluhan rumah dan infrastruktur pemerintah di pos terdepan paling strategis dan paling penting di negara itu di Laut China Selatan, termasuk stasiun penjaga pantai yang baru dibangun.

Topan Rai, yang menewaskan hampir 400 orang dan membuat ratusan ribu orang mengungsi, menghantam pulau terpencil Thitu, salah satu dari sembilan fitur yang diduduki Filipina di kepulauan Spratly, saat sedang mengalami peningkatan fasilitas termasuk perbaikan landasan pacu. Demikian seperti dilansir dari laman Channel News Asia, Rabu (22/12/2021). 

Pulau ini terletak lebih dari 483 km dari Filipina.

"Sesegera mungkin, kami akan membangun kembali stasiun penjaga pantai," kata juru bicara Penjaga Pantai Filipina (PCG) Armando Balilo kepada Reuters. 

"Kita butuh pulau Pagasa, ini penting untuk negara kita," katanya menggunakan nama lokal pulau itu.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Pulau Thitu

Populasi Thitu yang hanya 194 pada Juli memiliki tujuan strategis bagi Manila - mempertahankan klaim kedaulatan Filipina dalam menghadapi kebangkitan China.

China mengklaim kedaulatan atas Spratly, tetapi Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam semuanya memiliki klaim yang bersaing untuk beberapa atau semua pulau.

Pejabat penjaga pantai Balilo mengatakan penduduk pulau itu aman, dan prioritas penjaga pantai adalah mengirim pasokan bantuan.

3 dari 3 halaman

Infografis Yuk! Pakai Masker dan Segera Vaksin Covid-19: