Liputan6.com, Paris - Roket pertama buatan Eropa, Ariane 1 berhasil menyelesaikan penerbangan perdananya pada 24 Desember 1979. Peluncur misi ruang angkasa ini akhirnya lepas landas dari Pusat Antariksa Kourou di French Guiana pada upaya ketiganya.
Dikutip dari BBC, Jumat (24/12/2021), teknisi penerbangan uji telah menyatakan penerbangan roket itu hampir berhasil pada upaya pertama.
Advertisement
Baca Juga
Keberhasilan penerbangan perdana Ariane 1 merupakan dorongan besar bagi Badan Antariksa Eropa yang pertama kali memberikan lampu hijau untuk roket tersebut pada tahun 1973.
Peluncur misi ruang angkasa yang dibangun oleh 10 negara Badan Antariksa Eropa mestinya diluncurkan delapan sebelumnya. Tetapi salah satu dari empat mesinnya tampaknya gagal menyala dan peluncuran itu harus ditinggalkan.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penerbangan Perdana
Upaya kedua juga harus dibatalkan karena kerusakan pada roket
Diharapkan roket ketiga kala itu akan digunakan untuk meluncurkan satelit televisi, komunikasi dan satelit berguna lainnya yang menguntungkan secara komersial sepanjang tahun 1980-an.
Roket sebagian besar telah dibangun oleh Prancis yang juga menanggung 60% dari biaya seluruh usaha. Jerman Barat menyediakan hampir 20% dan Inggris berada di daftar bagian bawah kontributor, menyediakan kurang dari 2,5% dari biaya.
Advertisement