Liputan6.com, Abuja - Mubazir vaksin COVID-19 terjadi di Nigeria. Mau tak mau vaksin COVID-19Â itu dibuang karena mendekati masa kedaluwarsa karena dinilai tak lagi layak digunakan.
Mengutip VOA Indonesia, Kamis (24/12/2021), pemusnahan 1 juta lebih dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca dilakukan pada Rabu 22 Desember setelah pihak berwenang mengatakan vaksin tersebut tidak bisa digunakan sebelum tanggal kedaluwarsa.
Baca Juga
Faisal Shuaib, kepala Badan Pengembangan Perawatan Kesehatan Utama Nasional Nigeria, mengatakan para pejabat kesehatan di negara terpadat di Afrika itu tidak punya banyak pilihan setelah menerima sumbangan dosis yang jangka waktu penyimpanannya tidak lama.
Advertisement
"Ada negara maju yang membeli vaksin ini dan menimbunnya. Pada titik mereka akan kedaluwarsa, mereka menawarkannya untuk disumbangkan."
Pekan lalu Shuaib telah mengumumkan bahwa Nigeria tidak akan lagi menerima sumbangan vaksin COVID-19 semacam itu, meskipun ia tidak merinci secara terbuka apa yang dianggap oleh para pejabat sebagai umur simpan yang terlalu singkat.
Sejauh ini hanya 2 persen dari 206 juta penduduk Nigeria yang sudah mendapatkan vaksinasi COVID-19 dosis lengkap, dan pejabat kesehatan telah menetapkan tujuan ambisius untuk memvaksinasi lebih dari seperempat populasi pada Februari mendatang. Meskipun banyak keraguan, namun tingkat vaksinasi negara itu naik hampir dua kali lipat dalam seminggu terakhir.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tingkat Infeksi COVID-19 Nigeria Melonjak
Nigeria telah mengalami lonjakan infeksi yang dikonfirmasi sejak mendeteksi varian Omicron yang sangat menular pada akhir November, mencatat peningkatan kasus COVID sebesar 500 persen dalam dalam dua minggu terakhir, demikian menurut Pusat Pengendalian Penyakit Nigeria.
Sebanyak 2.123 infeksi COVID-19 baru yang dikonfirmasi pada Selasa (21/12) adalah jumlah kasus harian tertinggi sejak Januari lalu dan tertinggi kedua sejak pandemi terdeteksi di negara tersebut.
"Jika kita ingin mengatasi pandemi COVID-19 ini, kita harus melakukan pekerjaan yang lebih baik untuk memastikan pasokan vaksin COVID-19 yang lebih baik.Tidak ada negara yang bisa memberantas COVID-19 ... sampai semua negara bisa memberantasnya" kata Shuaib.
Advertisement