Sukses

Bantu 220 Ribu Warga Filipina Terdampak Paling Parah Topan Rai, PBB Kirim Dana Rp 170 M

220.000 orang terpantau rentan di wilayah yang paling parah terdampak Topan Rai Filipina.

Liputan6.com, Jakarta - PBB menggelontorkan sejumlah dana untuk membantu warga Filipina terdampak Topan Rai.

Mengtutip Xinhua, Jumat (24/12/2021), Wakil Sekretaris Jenderal untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Martin Griffiths pada Kamis 23 Desember mengumumkan alokasi dana respons cepat senilai 12 juta dolar AS atau sekitar Rp 170 miliar dari Dana Tanggap Darurat Pusat PBB untuk mendukung upaya respons terhadap Topan Rai di Filipina.

Menurut Kantor Koordinasi untuk Urusan Kemanusiaan PBB (Office for the Coordination of Humanitarian Affairs/OCHA), alokasi dana dari PBB tersebut akan membantu 220.000 orang yang rentan melalui intervensi dalam ketahanan pangan, perlindungan, kebersihan air dan sanitasi, pengelolaan kamp, tempat penampungan dan logistik, serta telekomunikasi di wilayah Caraga dan Wilayah VIII yang paling parah terdampak.

Koordinator Residen PBB dan Koordinator Kemanusiaan di Filipina, Gustavo Gonzalez, pada Kamis mengatakan bahwa Topan Rai telah sangat merusak.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

3 Juta Orang Butuh Bantuan

Sekitar 3 juta orang membutuhkan bantuan, dengan 1 juta di antaranya merupakan anak-anak. Sebanyak 631.000 orang telah mengungsi, dan sekitar 200.000 rumah hancur, ungkapnya kepada para wartawan di markas besar PBB di New York.

Orang-orang sangat membutuhkan tempat penampungan darurat, air minum, dan makanan, ujarnya.

Pada Jumat 24 Desember, PBB akan meluncurkan kebutuhan kemanusiaan dan rencana prioritas sebesar 106,5 juta dolar AS, menargetkan 530.000 orang di daerah-daerah yang paling terdampak parah oleh bencana tersebut, kata Gonzalez.

3 dari 3 halaman

Infografis 5 Cara Lindungi Diri dan Cegah Penyebaran COVID-19 Varian Omicron