Liputan6.com, Cape Town - Uskup Agung Desmond Tutu meninggal dunia pada Minggu, 26 Desember 2021. Tokoh anti-apartheid ini tutup usia pada umur 90 tahun.
Desmond Tutu adalah pemenang Nobel Perdamaian pada 1984 atas kampanye damainya untuk melawan masalah apartheid di Afrika Selatan.
Advertisement
Baca Juga
Desmond Tutu meninggal di Cape Town. Kabar meninggalnya Desmond Tutu diumumkan langsung oleh Presiden Cyril Ramaphosa.Â
"Presiden Cyril Ramaphosa mengungkapkan, atas nama seluruh rakyat Afrika Selatan, kesedihannya yang mendalam atas meninggalnya hari ini, Minggu, 26 Desember 2021, Uskup Agung Emeritus Desmond Mpilo Tutu," tulisnya dalam situs resmi pemerintah, dikutip Senin (27/12/2021).
Presiden Ramaphosa juga menggambarkan Desmond Tutu sebagai patriot tanpa tandingan, cendekiawan, inspiratif, dan berintegritas.
Ia juga disebut pernah mengidap tuberkolosis.
"Seorang pria dengan kecerdasan luar biasa, integritas dan kekebalan melawan melawan pasukan aparteid. Ia juga lembut dan rapuh dalam belas kasihnya terhadap mereka yang menderitas penindasan, ketidakadilan, dan kekerasan di bawah apartheid, dan orang-orang yang tertindas dan terinjak-injak di seluruh dunia," tulis Presiden Ramaphosa.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Nobel Perdamaian
Pada profilnya di situs Nobel, Desmond Tutu dituliskan sebagai ahli teolog yang aktif di urusan gereja-gereja di Afrika Selatan.
Sebagai aktivis, empat misi utama Desmond Tutu adalah hak sipil yang setara bagi semuanya, penghentian hukum paspor Afsil yang bersifat diskriminatif, sistem pendidikan yang lebih baik, serta deportasi paksa.
Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama juga mengenang Desmond Tutu.
Berdasarkan laporan BBC, Obama menilai Desmond Tutu yang memiliki perhatian terhadap ketidakadilan di segala tempat.
Ia berkata Desmond Tutu merupakan pemimpin spiritual, aktivis, dan aktivis HAM dunia.
Advertisement