Sukses

Mesir dan Yordania Bertemu, Bahas Upaya Perdamaian Palestina-Israel

Sejumlah hal dibahas dalam pertemuan Mesir dan Yordania dalam upaya perdamaian Israel-Palestina.

Liputan6.com, Kairo - Pejabat senior dari Mesir, Yordania dan Palestina pada Senin (27/12) membahas sejumlah proposal yang bertujuan untuk memecahkan kebuntuan dalam proses perdamaian Palestina-Israel.

Dalam pertemuan di Kairo, para menteri luar negeri Mesir dan Yordania, menteri urusan sipil Palestina, dan kepala dinas intelijen tiga negara mengadakan pembicaraan untuk mengoordinasikan posisi dan visi tentang bagaimana menindaklanjuti hasil KTT tripartit.

KTT ini sebelumnya diadakan di Mesir pada bulan September, menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Mesir.

Pada 2 September, Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi, Palestina Mahmoud Abbas dan Raja Yordania Abdullah II bertemu untuk pertemuan puncak tripartit.

Di mana mereka menekankan pentingnya menghidupkan kembali proses perdamaian dan melanjutkan negosiasi antara Palestina dan Israel di sesuai dengan referensi legitimasi internasional.

Selama pertemuan Senin (27/12) itu, perwakilan dari tiga negara membahas perkembangan terakhir dalam perjuangan Palestina, cara untuk meningkatkan hubungan, kemajuan dalam proses perdamaian, dan upaya untuk mengkonsolidasikan persatuan nasional Palestina.

Para pejabat menilai situasi di Palestina mengingat langkah-langkah lanjutan yang merusak peluang mencapai perdamaian yang adil di wilayah Palestina yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur, dan konsolidasi gencatan senjata dan rekonstruksi komprehensif di Jalur Gaza, menurut pernyataan itu.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Upaya Negosiasi

Pertemuan tersebut juga berfokus pada pembentukan cakrawala politik untuk mencapai perdamaian yang adil dan komprehensif berdasarkan solusi dua negara, yang akan menghasilkan pembentukan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur yang diduduki sebagai ibu kotanya, sesuai hukum internasional dan negara-negara Arab.

Pada 21 Mei, Mesir mensponsori perjanjian gencatan senjata antara Israel dan faksi-faksi bersenjata Palestina, yang dipimpin oleh Gerakan Perlawanan Islam (Hamas).

Gencatan senjata mengakhiri 11 hari pertempuran yang menyebabkan kematian lebih dari 250 warga Palestina dan 13 orang di Israel.

Negosiasi perdamaian antara Palestina dan Israel telah ditangguhkan sejak Maret 2014, setelah sembilan bulan pembicaraan yang disponsori oleh Amerika Serikat yang tidak menghasilkan pencapaian apa pun.

3 dari 3 halaman

Infografis Rentetan Konflik Terbaru Israel - Palestina: