Sukses

30 Desember 1994: Pria Bersenjata Tembak 2 Wanita di Klinik Aborsi Boston AS

Insiden ini mulanya menewaskan satu anggota staf dan melukai setidaknya tiga lainnya, termasuk seorang wanita yang menunggu konseling di klinik aborsi.

Liputan6.com, Boston - Tepat hari ini pada tahun 1994, dua orang wanita ditembak mati dan lima lainnya terluka setelah seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke dua klinik aborsi di pinggiran kota Boston, Amerika Serikat. Pria itu melepaskan tembakan ke klinik Planned Parenthood, di Brookline, Massachusetts,

Dikutip dari laman BBC, Rabu (29/12/2021), insiden ini mulanya menewaskan satu anggota staf dan melukai setidaknya tiga lainnya, termasuk seorang wanita yang menunggu konseling di klinik aborsi.

Beberapa menit kemudian seorang pria --diyakini sebagai pelaku yang sama-- menuju lokasi lain yang masih berada di dalam klinik. Seorang saksi mengatakan, pria itu membawa tas ransel dan bertanya kepada salah satu karyawan wanita: "Apakah ini lokasi untuk bayi prematur?"

Ketika para wanita menjawab bahwa itu adalah klinik untuk bayi prematur, ia langsung mengeluarkan senjata dan melepaskan tembakan. Dia menembak wanita yang dia ajak bicara dan dua wanita lain yang sedang berada di mesin fotokopi.

Pria itu kemudian menembak dan melukai seorang penjaga keamanan tepat di bagian lengan dan berlari ke luar klinik. Namun, sebelum itu ia sempat berbalik untuk menembaki karyawan dan pasien yang mencoba melarikan diri dengan senjata api.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Ciri-Ciri Pelaku

Setidaknya lima luka, dan dua meninggal di rumah sakit.

Saksi mata menggambarkan pria bersenjata itu memiliki kulit putih dengan rambut cokelat panjang, berusia sekitar 30-an dan berpakaian hitam.

Namun polisi mengatakan, mereka tidak yakin apakah orang yang sama telah melakukan dua tindak kejahatan tersebut.

Helikopter polisi, anjing pelacak, dan FBI telah memburu penyerang tersebut.

Pembunuhan tersebut menambah jumlah total kasus kematian di klinik aborsi di Amerika Serikat.