, Johannesburg - Banyak orang diprediksi bakal terinfeksi varian Omicron. Demikian menurut perkiraan ahli virus yang pertama kali menemukan Omicron, Wolfgang Preiser, kepada DW.
Wolfgang Preiser juga mengatakan tentang peningkatan pesat kasus COVID-19.
Baca Juga
Ahli virologi Afrika Selatan itu memperingatkan sifat virus tersebut yang sangat menular dalam sebuah wawancara dengan DW pada Kamis 30 Desember 2021.
Advertisement
"Dengan varian ini, tidak mungkin untuk lolos dari infeksi," kata Preiser kepada DW yang dikutip Senin (3/1/2022).
Ahli virologi itu "sangat optimis" dengan penurunan drastis dalam jumlah kasus yang terdeteksi di Afrika Selatan, salah satu negara yang pertama kali dilanda varian Omicron.
"Mungkin Omicron sedikit kurang ganas dari strain sebelumnya," kata Preiser.
Dalam kesempatan wawancara tersebut, Preiser juga mengingatkan bahwa ada kematian yang ditimbulkan oleh infeksi dari Varian Omicron.
"Namun, kami masih melihat ada pasien meninggal karenanya," dia memperingatkan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Mustahil Lolos dari Infeksi Omicron
Varian Omicron pertama kali ditemukan pada November lalu dan sejak saat itu memecahkan rekor jumlah infeksi di beberapa negara Eropa, termasuk Prancis di mana infeksi harian melampaui 200.000 kasus.
Laporan awal tentang varian tersebut menunjukkan bahwa Omicron memiliki efek yang lebih ringan daripada varian virus lainnya, para ilmuwan telah memperingatkan bahwa lonjakan kasus dapat dengan mudah membanjiri layanan kesehatan.
"Ini bukan pertanyaan tentang virus flu biasa, mungkin bergerak ke arah itu dan bisa menjadi kabar baik," jelas Preiser.
"Namun, kabar buruknya adalah bahwa dengan varian ini hampir tidak mungkin untuk lolos dari infeksi," tambahnya.
"Kami telah melihat seberapa cepat penyebarannya dan seberapa cepat jumlahnya meningkat,” kata ahli virologi itu, seraya memperingatkan bahwa banyak pasien tidak menunjukkan gejala dan masih dapat membawa dan menularkan penyakit.
"Saya akan mengatakan bahwa selama beberapa bulan ke depan, mayoritas penduduk akan mendapatkannya (terinfeksi Omicron)," katanya kepada DW.
Advertisement