Sukses

Iran Masih Tolak Akui Pemerintahan Taliban

Iran berkata ingin pemerintahan Taliban di Afghanistan inklusif terlebih dahulu sebelum ada pengakuan.

Liputan6.com, Kabul - Duta Besar Iran untuk Afghanistan berkata negaranya belum berniat mengakui pemerintahan Taliban di Afghanistan. Ia meminta agar pemerintah bersifat inklusif terlebih dahulu.

Dilaporkan TOLOnews, Senin (3/1/2022), Duta Besar Iran Bahadur Aminian meminta supaya berbagai etnis dilibatkan dalam pemerintahan.

"Jika sebuah kelompok berkuasa dan kelompok itu berasal dari satu kelompok etnis dan semua etnis lain tak disertakan, kita tidak menyetujuinya," ujar Dubes Aminian.

Pihak Iran pun meminta agar para pimpinan Taliban agar membentuk pemerintahan yang inklusif.

Pihak Taliban ternyata tidak menyambut baik ajakan Aminian karena dinilai intervensi. Jubir pemerintah Emirat Islam berkata negaranya punya inklusif versi sendiri.

"Apakah pemerintahan atau kabinet Iran berdasarkan definisi orang lain tentang inklusif?" ujar deputi jubir Emirat Islam, Inamullah Samangani.

"Setiap negara memiliki definisi mereka sendiri tentang pemerintahani inklusif berdasarkan kepentingan-kepentingan nasional mereka," terang Inamullah.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Iran Khawatir

Hal yang juga dikhawatirkan duta besar Iran adalah krisis ekonomi yang terjadi di Afghanistan.

Ia menilai krisis yang terjadi bisa membuka jalan bagi bangkitnya ekstremisme. Ini juga termasuk Daesh alias ISIS.

"Jika masalah-masalah ekonomi tetap ada, itu akan menyebabkan lebih banyak migrasi. Jika masalah-masalah ekonomi tetap ada, mereka akan memicu ekstremisme yang tak hanya mengancam Afghanistan, tetapi kawasan," ujar Dubes Iran.

Masalah krisis ekonomi di Afghanistan menjadi sorotan dunia karena lembaga-lembaga keuangan dunia dan negara-negara barat sedang menerapkan sanksi ke pemerintah Afghanistan sejak Taliban merebut kekuasaan pada Agustus 2020.

Akibatnya, masalah ekonomi terjadi, dan kelaparan menghantui negara tersebut.

3 dari 3 halaman

Infografis 6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan COVID-19 Varian Omicron