Liputan6.com, Jakarta - Aktris dan aktivis Emma Watson dikritik Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon akibat postingannya di Instagram yang mengajak solidaritas untuk Palestina. Danon menilai Emma Watson adalah seorang anti-semit.
Anti-semit adalah istilah yang berarti prasangka terhadap kalangan Yahudi.
Advertisement
Baca Juga
"Kurangi 10 poin dari Gryffindor karena menjadi anti-semit @EmmaWatson," ujar Dubes Israel untuk PBB Danny Danon melalui Twitter, dikutip Rabu (5/1/2021).
Danon menggunakan istilah di Sekolah Sihir Hogwarts yang mengurangi poin asrama. Karakter Hermione Granger yang diperankan Emma Watson berasal dari asrama Gryffindor.
Ternyata, sindiran Danon tidak mendapat sambutan hangat dari netizen. Ribuan replies dari warganet ramai-ramai menyerang balik Danon karena dianggap asal menggunakan istilah "anti-semit."
Seorang netizen menilai justru Danon yang anti-semit karena menganggap warga Israel mendukung represei terhadap Palestina.
Equating support for Palestinians to antisemitism presumes that repression of the Palestinian people is an inherently Jewish quality, which is the real antisemitic sentiment here.
— Jonathan Kennedy (@getradified) January 3, 2022
Netizen lainnya menggunakan meme untuk menunjukkan ironi dari ucapan Danon yang menganggap membela HAM sebagai anti-semit.
— saeen (@ConceptualBIG) January 3, 2022
Ada juga yang secara sarkastis mencari elemen anti-semit dari twit Emma Watson.
Searching for the non existent antisemitism in her post like- pic.twitter.com/gZI0WoH4by
— No Context Jew Barrymore 🇵🇸 (@Danielbern90) January 3, 2022
Apa Kata Emma Watson?
Pada Instagramnya, Emma Watson sebetulnya hanya memposting ulang foto solidaritas dengan Palestina.
Emma Watson mengutip ucapan Sara Ahmed, seorang pakar isu feminisme dan lesbianisme. Sara menjabarkan apa itu pengertian solidaritas.
"Solidaritas bukanlah berasumsi bahwa perjuangan kita adala perjuangan yang sama, atau rasa sakit kita adalah rasa sakit yang sama, atau harapan kita sama untuk masa depan. Solidaritas melibatkan komitmen, dan pekerjaan, sebagaimana pengakuan bahwa meski kita tidak memiliki perasaan yang sama, atau kehidupan yang sama, atau tubuh yang sama, kita hidup dalam pijakan yang sama."
Hingga kini, isu Palestina merupakan salah satu topik internasional yang konsisten dibela Indonesia di ranah internasional.
Advertisement