Liputan6.com, Roma - IHME, sebuah institut Universitas Washington yang dibiayai Gates Foundation memprediksi bahwa varian Omicron di Italia dapat menyebabkan perkiraan puncak antara 350 dan 580 kematian per hari pada pertengahan Februari.Â
Dilansir dari laman Italy 24 News, Senin (10/1/2022), para ahli yang sama tidak mengatakan mereka yakin bahwa puncaknya tidak muncul pada akhir Januari karena varian Omicron berjalan sangat cepat. Mereka juga menambahkan bahwa jumlah perkiraan kematian juga sama sekali tidak pasti.
"Dalam beberapa hari terakhir kita menyaksikan sedikit perlambatan infeksi, karena banyak faktor dan tidak ada yang bisa mengatakan bagaimana situasinya di akhir bulan," ujar salah seorang epidemiolog.Â
Advertisement
Pernyataan ini juga mengarah pada pandangan yang berbeda tentang jumlah infeksi dan kematian akibat COVID-19 seperti yang biasanya disebarluaskan oleh media.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Milan dan sejumlah wilayah Italia Utara Lombardy, memberlakukan jam malam dalam upaya menahan lonjakan penularan covid-19. Kasus yang dikonfirmasi melonjak di Lombardy, terutama di area Milan.
Jumlah Kasus di Eropa
Ada perbedaan yang kuat antara jumlah orang yang terinfeksi dan kematian di negara-negara utama Eropa. Misalnya, sementara di Jerman ada 67 ribu kasus dengan 444 kematian pada 5 Januari, di Italia terhadap 183 ribu kasus baru kematian, kasus positif barunya 236 ribu.
Ahli mengatakan bahwa tidak bisa membandingkan jumlah kasus positif dengan angka kematian.
Â
Advertisement