Liputan6.com, Green Bay - Sebanyaj 34 orang diselamatkan pada Sabtu 8 Januari 2022 setelah terdampar di bongkahan es besar yang mengapung di lepas pantai Point Comfort di Green Bay. Informasi ini diungkap Kantor Sheriff Brown County di Wisconsin, AS.
Sekitar pukul 10.15 pagi waktu setempat, Brown County menerima laporan bahwa bongkahan es besar telah pecah dari garis pantai Point Comfort dan ada banyak orang yang terdampar di sana, menurut rilis berita dari kantor sheriff. Dalam waktu kurang dari dua jam, semua orang yang terdampar di es terapung diselamatkan tanpa cedera, menurut rilis tersebut.
Baca Juga
"Diyakini sebuah tongkang yang melewati Teluk sesaat sebelum kerusakan es mungkin telah berkontribusi pada destabilisasi es," kata kantor sheriff seperti dikutip dari CNN, Senin (10/1/2022).
Advertisement
Potongan es yang mengambang itu sekitar satu mil dari pantai pada akhir penyelamatan dan telah mengapung sekitar tiga perempat mil selama penyelamatan, kata kantor sheriff.
"Meskipun bongkahan es tetap cukup stabil, kondisinya memburuk dengan cepat (dan) retak saat bergerak dengan air terbuka yang menggempur di tepinya," tambah kantor tersebut.
Shane Nelson mengatakan kepada afiliasi CNN, WLUK, dia dan Robert Verhagen sedang memancing di es untuk pertama kalinya ketika mereka mendengar suara keras.
"Kedengarannya seperti hampir ada orang yang menembakkan senjata di luar sana," kata Nelson. "Kami pikir itu menarik. Kami keluar dari gubuk kami, melihat dan ... beberapa orang berteriak bahwa es mulai mencair."
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
32 Ilmuwan Jelajahi Thwaites, Gletser Kiamat Antartika
Sementara itu, mencairnya Thwaites menyebabkan sekitar 50 miliar ton es jatuh ke dalam laut per tahunnya. Survei Antartika Inggris mengatakan gletser bertanggung jawab atas 4 persen kenaikan laut secara global, dan kondisi yang menyebabkannya kehilangan lebih banyak es semakin cepat, kata ilmuwan es Universitas Colorado Ted Scambos dari stasiun darat McMurdo bulan lalu.
Posisi Thwaites menghadap Laut Amundsen. Gletser seukuran negara bagian AS, Florida, itu mendapat julukan “gletser kiamat” karena banyaknya es yang dimilikinya. Sehingga jika semua es tersebut mencair, ketinggian permukaan air laut bisa naik lebih dari 65 sentimeter selama ratusan tahun.
Pentingnya gletser itu membuat AS dan Inggris ikut serta dalam misi senilai $50 juta untuk mempelajari Thwaites, gletser terluas di dunia melalui darat dan laut. Thwaites terletak jauh dari stasiun penelitian benua mana pun. Ia berada di bagian barat Antartika, timur Semenanjung yang dulunya merupakan area yang paling dikhawatirkan para ilmuwan.
“Thwaites adalah alasan utama saya mengatakan bahwa kita memiliki ketidakpastian yang begitu besar dalam proyeksi kenaikan permukaan laut di masa depan dan itu disebabkan karena (Thwaites) adalah daerah yang sangat terpencil, sulit dijangkau,” Anna Wahlin, ahli kelautan dari Universitas Gothenburg dalam Swedia, sebagaimana dikutip dari Associated Press.
Mengutip VOA Indonesia, Senin (9/1/2022), sebuah tim ilmuwan sedang berlayar ke "suatu sudut dunia yang paling sulit dijangkau" sehingga mereka dapat mengetahui dengan lebih baik seberapa banyak dan seberapa cepat laut akan naik karena pemanasan global yang menggerogoti es Antartika.
32 ilmuwan pada Kamis 6 Januari 2022 memulai misi yang akan memakan waktu lebih dari dua bulan di atas kapal penelitian Amerika Serikat (AS). Tujuannya untuk menyelidiki daerah penting di mana gletser Thwaites yang besar tetapi mulai mencair dan pada akhirnya mungkin kehilangan sejumlah besar es karena air menjadi hangat.
Advertisement