Liputan6.com, Kampala - Sekolah-sekolah di Uganda dibuka kembali untuk siswa pada Senin (10/1), mengakhiri penutupan sekolah terlama di dunia akibat pandemi COVID-19.
Pembukaan sekolah kembali menyebabkan kemacetan lalu lintas di beberapa wilayah ibu kota, Kampala, dan siswa terlihat membawa kasur mereka di jalan-jalan, fenomena siswa kembali ke asrama yang tidak terlihat di sini selama hampir dua tahun. Demikian seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (11/1/2022).
Sekolah-sekolah di Uganda telah ditutup seluruhnya atau sebagian selama lebih dari 83 minggu, penutupan sekolah terlama di dunia, menurut angka dari badan kebudayaan PBB. Penutupan tersebut berdampak pada lebih dari 10 juta pelajar.
Advertisement
Negara Afrika Timur berpenduduk 44 juta orang itu pertama kali menutup sekolahnya pada Maret 2020, tak lama setelah kasus COVID-19 pertama dikonfirmasi di benua Afrika.
Beberapa kelas sempat dibuka kembali untuk siswa pada Februari 2021, tetapi lockdown total diberlakukan lagi pada Juni ketika negara itu menghadapi gelombang besar pertamanya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sekolah Dibuka Kembali
Bagi banyak orang tua murid, pembukaan kembali sekolah sudah lama tertunda.
"Mau tidak mau, kami harus membuka sekolah," kata Felix Okot, ayah dari mudir TK berusia 6 tahun.
"Masa depan anak-anak kita, masa depan bangsa kita, dipertaruhkan".
Sekolah-sekolah di negara itu tidak bisa “menunggu selamanya” untuk berakhirnya pandemi, dia memperingatkan.
Lockdown sekolah yang berlarut-larut terbukti kontroversial di negara di mana langkah-langkah yang bertujuan membendung penyebaran virus diabaikan oleh banyak orang.
Skeptisisme vaksin, bahkan di kalangan petugas kesehatan, tetap menjadi masalah, dengan meningkatnya laporan kartu vaksinasi COVID-19 palsu yang dijual di pusat kota Kampala.
Advertisement